Tuesday 18 December 2012

JANGAN PUTUS ASA MASIH BISA BERJALAN

Ada seorang pengusaha yang sangat
kaya raya. Hidupnya tak pernah
mengalami kesusahan. Apapun yang
diinginkan selalu terpenuhi. Bagi
dirinya uang tidak akan pernah
berhenti mengalir.

Namun suatu
hari ada musibah yang
menyebabkan dia harus kehilangan
semuanya. Dalam waktu singkat,
semua hartanya habis bahkan ia
jatuh miskin.

Ia hanya memiliki
sepasang pakaian yang melekat pada
tubuhnya.
Ia merasa terpuruk. Bahkan ia
sangat ingin sekali untuk mengakhiri
hidupnya. Dia merasa tak sanggup
melakukan apapun dan tak mungkin
dapat melanjutkan hidupnya.

Saat
duduk di tepi jalan, ia bertemu
dengan seorang kakek tua dengan
pakaian seadaanya namun tidak
compang-camping seperti pengemis.

Orang tua itu mengenali wajahnya
dan mengatakan sesuatu, “Selama
dunia masih berputar, maka masalah
akan terus berputar. Tantangan akan
selalu mengejar siapapun yang
masih bernapas.

Kita tidak akan
benar-benar mati. Selama kaki ini
masih bisa berjalan, maka suatu saat
kita akan bisa berlari.

Terjatuh itu
perlu karena akan mengajari kita
untuk bangkit kembali.”
Setelah mendengar kata kakek itu,
pengusaha yang jatuh miskin itu pun
menjadi semangat dankembali
berjuang untuk hidupnya.

Segala
sesuatu yang sudah runtuh mulai
dibangunnya satu persatu dan dia
menjadi sangat bijak dalam
menghadapi setiap hambatan yang
ada.

Seperti itulah kehidupan kita. Ada
kalanya kita terjatuh dalam masalah
yang besar, sebuah masalah yang
kita pikir merupakan akhir dari
kehidupan kita.
Selama kita masih
memiliki kaki untuk berjalan, maka
kita masih memiliki kesempatan
untuk berlari.

Kegagalan bukanlah kehancuran,
namun kegagalan adalah proses di
mana kita harus belajar
memperbaiki apa yang masih kurang
dalam diri kita.

Tidak ada seorang
pun yang diciptakan untuk sebuah
kehancuran. Setiap kita diciptakan
untuk sebuah kemenangan,
kemenangan akan segala sesuatu
yang kita perjuangkan.

~Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang
berharap akan kasih setia-Nya (Mazmur 33:18)


sumber: http://www.facebook.com/pages/Bejana-kemuliaan/492591964104594?ref=stream

"Mama Bijaksana"

Seorang anak bertanya kepada Mamanya : "Ma, mamanya temanku membiarkan nyamuk menggigit tangannya sampai kenyang agar tidak menggigit anaknya. Apakah Mama juga akan melakukan hal yang sama?”

Si Mama tertawa : “Tidak. Tetapi Mama akan mengejar setiap nyamuk sepanjang malam agar tidak sempat menggigit siapapun”

“Oh iya. Kubaca tentang seorang Mama yang rela tidak makan agar anak-anaknya bisa makan kenyang. Akankah Mama lakukan hal yang sama?” si anak kembali bertanya.

Dengan tegas Mamanya menjawab “Mama akan kerja keras agar kita semua bisa makan kenyang dan kamu tidak harus sulit menelan karena melihat Mama menahan lapar”.

Si anak tersenyum: “Apakah aku bisa selalu bersandar padamu, Mama?”

Sambil tersenyum dan membelai anaknya, si Ibu berkata : “Tidak Nak !. Tetapi Ibu akan mengajarmu berdiri kokoh di atas kakimu sendiri agar tidak harus jatuh tersungkur ketika suatu saat nanti Mama harus pergi meninggalkanmu”

Pesan Moral:
"Seorang Mama yang bijaksana bukan hanya menjadikan dirinya tempat bersandar tetapi juga bisa membuat sandaran tersebut tidak lagi diperlukan."

Tuhan Memberkati.

sumber: http://www.facebook.com/pages/Bejana-kemuliaan/492591964104594?ref=stream

"Inspirasi Natal"

Ada seorang pria remaja anak seorang yang sangat kaya di daerah tempat tinggalnya. Setiap kali anak ini berangkat sekolah dan melewati perempatan jalan, ia selalu bertemu dengan seorang pengemis dan mereka memiliki persahabatan yang baik. 
Setiap kali anak ini pergi sekolah selalu ada saja sesuatu yang diberikan kepada pengemis itu, entah itu roti, makanan dibungkus, pakaian bahkan tidak jarang ia memberi uang kepada pengemis itu.

Suatu kali pengemis itu heran karena beberapa minggu anak itu tidak kelihatan. Kemudian pengemis itu mendatangi rumah anak itu, dan ketika tiba di rumah itu ada seorang bapak yang sedang duduk di teras rumah, dan pengemis itu bertanya: “Permisi pak, apa ini betul rumah anak yang bernama ….?

“Betul” kata bapak itu, “Anda siapa?” tanyanya kepada pengemis itu.

Kemudian pengemis itu menceritakan mengenai semua kebaikan anak itu kepadanya, dan pengemis itu berkata “saya belum pernah bertemu orang sebaik anak bapak, sekarang anak itu dimana ya pak?.”

Terdiam sejenak, kemudian bapak pemilik rumah itu mengajak pengemis itu masuk ke dalam rumah, dan begitu mereka masuk pengemis itu melihat ternyata bagian depan rumah itu adalah sebuah galeri seni dengan barang-barang seni yang bernilai tinggi dan sangat mahal.
“Anak saya telah meninggal beberapa hari lalu, setelah beberapa hari sakit,” kata pemilik rumah itu.

Mendengar itu sang pengemis sangat sedih, dan bertanya: “bolehkah saya melukis wajah anak bapak dengan peralatan disini? Kebetulan saya senang melukis.”

“Oh tentu saja boleh, silahkan!”

Setelah pengemis itu selesai melukis, ayah anak tersebut begitu kaget karena lukisan itu begitu indah dan betul-betul mirip dengan wajah anaknya. “Wah Anda ternyata sangat pandai melukis,” katanya.

Kemudian sang pengemis itu bertanya: “bolehkah lukisan ini di pajang disini?.”

“Oh tentu saja! Dan saya akan memberi bingkai terbagus untuk lukisan anak saya ini dan saya juga akan letakan tepat di tengah dinding menghadap pintu masuk.” Jawab bapak itu.

Beberapa tahun kemudian, sang pengemis dikagetkan oleh ramainya orang-orang dengan berpakaian rapih dan berjas serta mobil-mobil mewah memenuhi area rumah orang kaya tersebut. Ia bertanya pada orang disana, ada apa? Ternyata pemilik rumah itu telah meninggal dan akan melelang seluruh rumah dan galeri, pengemis itu pun berdiri tepat di sisi pagar dan lelang itu berlangsung dihalaman rumah itu.

Kemudian berdirilah seorang pengacara yang memulai lelang itu dan berkata “Saudara-saudara sekalian, lelang ini akan saya mulai dengan membaca 2 surat wasiat dari pemilik galeri ini. “Pertama: “barang yang pertama kali harus dilelang adalah lukisan anak saya.” Mendengar wasiat itu, semua orang yang hadir tidak berespon dan tidak berminat sama sekali membeli lukisan itu. Tiba-tiba ada seorang yang berteriak dari luar, “Saya mau membeli lukisan itu, tetapi hanya dengan beberapa uang disaku saya, bolehkah?”

Mendengar itu seorang pembeli mengatakan “berikan saja padanya, nanti saya bisa naikkan harga untuk barang yang lain” dan akhirnya lukisan itu menjadi milik pengemis itu dan betapa senangnya ia memilikinya.

Selanjutnya pengacara tersebut berkata, “Mari kita lanjutkan, sekarang saya akan membacakan wasiat yang kedua, ” dan dengan suara nyaring ia membacakan: “Barangsiapa membeli lukisan anak saya, Ia berhak memiliki seluruh galeri dan rumah ini.”

Sontak semua orang terkaget-kaget dan kecewa karena tidak mau membeli lukisan anak itu, dan akhirnya seluruh galeri beserta rumah itu diserahkan kepada pengemis tersebut.

Refleksi:
Hidup adalah anugerah, terlebih lagi keselamatan kekal adalah anugerah Allah, dan Alkitab berkata di dalam Kristus ada kehidupan yang kekal dan barangsiapa memiliki Kristus, ia memiliki hidup yang kekal, ia berhak memiliki seluruh isi surga. Kristus datang ke dunia untuk memberikan hidup yang kekal kepada orang-orang berdosa agar tidak binasa selamanya dan hidup selamanya. Natal adalah ungkapan kasih terbesar dari Allah bagi umat manusia.
“Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.” 1 yohanes 5:11-12.

[Khotbah Ravi Zacharias].

SUMBER: http://www.facebook.com/SAHABAT.DOA.YESUS

Monday 17 December 2012

Cara Tuhan Memandang ( Ir. Eddy Leo )


Oleh: Ir Eddy Leo M.Th
Pada suatu hari yang sejuk, seorang pria yang tinggi besar dan tampak perkasa berdiri di tepi sungai yang dalamnya sebatas pinggang seorang dewasa. Ia membiarkan rambutnya panjang hingga punggung karena tidak pernah dipotong sejak kecil. Dengan berani dan tanpa merasa takut kepada orang banyak yang berdiri di tepi sungai itu, ia mengumumkan bahwa akan datang seorang raja agung yang akan membebaskan mereka dari perbudakan. Karena itu, rakyat harus mempersiapkan diri dengan baik agar siap menyambut raja baru tersebut.
Banyak pendengarnya dengan sukacita menyambut pesan yang ia sampaikan, dan mempersiapkan diri mereka. Tetapi diantara pendengarnya, datang juga beberapa pemuka agama bangsa itu. Para pemuka tersebut datang bukan untuk mendengarkan isi pesannya, tetapi untuk memarahi sang pembawa kabar tersebut. Dengan gagah berani, ia menegur kemunafikan mereka, termasuk raja jahat yang duduk di atas tahta. Karena tegurannya itu, raja memasukkan dia ke dalam penjara.
Di dalam penjara, ia menjadi kecewa karena Raja baru yang telah ia perkenalkan tidak bertindak untuk membebaskan dia. Raja baru tersebut menghindari konfrontasi. Karena kecewa, ia mengirim beberapa muridnya untuk bertanya: Apakah benar, Engkau raja baru yang aku umumkan itu ? Atau haruskah kami menunggu orang lain ?
HATI-HATI DENGAN KEKECEWAAN ANDA
Ada dua langkah yang akan membuat seseorang terjerembab dan mundur dari Tuhan. Biasanya, kalau tidak cepat sadar untuk bertobat pada langkah pertama maka akan berlanjut kepada langkah kedua yang sangat berbahaya. Kedua langkah tersebut adalah:
1. KEKECEWAAN.
Ada satu senjata paling ampuh yang sering membunuh beberapa orang raksasa iman dalam Alkitab, yaitu kekecewaan. Kekecewaan telah menjadi pembunuh nomor satu bagi orang Kristen yang tidak pernah disadari selama ini. Yohanes Pembaptis adalah salah satu korban kekecewaan yang hampir membunuh imannya. Yesus menyatakan bahwa, “Berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku,” (Mat 11:6). Mengapa Yesus berkata demikian? Karena Yohanes Pembaptislah yang memperkenalkan Yesus kepada orang Israel, tetapi di dalam penjara ia menjadi kecewa. Ia mengutus murid-muridnya untuk bertanya, “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan yang lain ?” (Mat 11:3). Itulah pertanyaan dari orang yang kecewa.
Jawab Yesus, “Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik,” (Mat 11:4-5). Yesus hanya menunjukkan bukti bahwa tanda-tanda yang Ia buat adalah bukti tentang siapa diriNya. Kita harus berhati-hati dengan penyakit kekecewaan ini. Kalau Yesus saja tidak berdosa, masih membuat Yohanes Pembaptis kecewa, apalagi PKS (pemimpin kelompok sel) kita ? Mungkin Tim Inti, PKS, PA (pengawas area), GA (gembala area) dan para pemimpin lain membuat kita kecewa, sehingga akan membuat kita melangkah pada langkah kedua.
2. PENOLAKAN
Yesus menyatakan bahwa setelah seseorang kecewa, maka ia akan melangkah pada langkah kedua yaitu menolak. Berapa banyak orang yang membiarkan dirinya dikecewakan oleh PKS atau pemimpin lain sehingga menyebabkan ia menolak Tuhan. Kekecewaan adalah pembunuh nomor satu. Mengapa ? Banyak suami yang kecewa dengan isteri, akhirnya menolak isterinya dan bercerai. Banyak anak-anak membiarkan dirinya terbuai dengan kekecewaan sehingga mereka menolak hal-hal yang benar. Ada banyak pemuda atau pemudi yang karena kecewa, menolak orang yang seharusnya menjadi pasangan serasi dari Tuhan. Mengapa ? Karena ia membiarkan kekecewaan membuat hatinya tawar dan dingin membeku. Kita harus bertobat setelah menyadari senjata pembunuh tersebut. Kekecewaan adalah senjata pamungkas yang memimpin seseorang menuju anak tangga penolakan. Akibatnya banyak orang Kristen tersandung dan jatuh ke dalam dosa.
APAKAH JALAN KELUARNYA?
Lihatlah apa yang ada di dalam diri orang tersebut. Kata Paulus, “Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang jugapun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilaiNya demikian,” (II Kor 5:16).
Lihatlah pada status dan posisi orang tersebut dengan kaca mata Tuhan. Banyak orang farisi dan ahli taurat yang memandang Yesus dengan kaca mata manusia, maka mereka kecewa dan menolak Yesus. Demikian pula dengan kita, kita harus berhati-hati dengan kepicikan yang demikian.
Lihatlah seseorang sesuai rencana Allah di dalam dirinya. Kata Paulus, “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau supaya kita hidup di dalamnya, “(Ef 2:10). Ketika kita memandang seseorang sesuai dengan rencana Allah di dalam dirinya, maka kita akan berusaha menolong orang tersebut untuk menggenapi rencana Allah di dalam diri mereka.
Karena itu, marilah kita melihat orang lain dengan cara Tuhan melihat dan bukan apa yang kita lihat dari penampilan luarnya.
sumber: http://www.jimpress.net/cara-tuhan-memandang-ir-eddy-leo/

BAGAIMANA BERSAAT TEDUH
DENGAN METODE 4M?
Metode 4M untuk bersaat teduh, yang diambil dari Yakobus 1:21-27
(metode 4M ini diambil dari metode saat teduh yang diajarkan oleh Pdt. Ir. Eddy Leo MTh.),
dilakukan dengan cara berikut:

1. M1 : Menerima Firman
“Terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam dalam hatimu” (Yak. 1:21). Untuk membuat seseorang berakar di dalam firman adalah menerima firman Tuhan.
Kita harus memiliki hati yang lembut (lewat doa) agar firman Tuhan tertanam dalam hati kita. Ini berbicara tentang sikap hati kita.
Hati yang lemah lembut adalah hati yang tidak memberontak, tidak melawan,
hati yang menyerah terhadap Tuhan, mudah dibentuk, hati yang rela,
terbuka untuk dikoreksi dan dinasihati oleh Tuhan.

2. M2 : Merenungkan / Meneliti Firman
“Meneliti hukum yang sempurna memerdekakan” (Yak. 1:25).
Maksud merenungkan adalah membaca firman Tuhan dengan teliti.
Banyak orang hanya membaca tanpa merenungkan apa yang dibaca.
Itulah sebabnya firman Tuhan tersebut tidak diserap menjadi iman.
Jadi, meneliti firman artinya melihat dengan teliti,
dari dekat dan dengan serius sampai kita menemukan kedalamannya.
Seperti sebuah akar pohon yang terus merambat ke bawah tanah
sampai menemukan sumber air.
Cara meneliti Firman adalah dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan saat kita membacanya.

3. M3 : Melakukan Firman“Bertekun di dalamnya …, sungguh-sungguh melakukannya” (Yak. 1:25). Untuk membuat seseorang berakar dan bertumbuh di dalam iman,
maka tindakan melakukan firman Tuhan adalah syarat utamanya.
Banyak orang percaya yang membaca firman Tuhan, tetapi tidak melakukannya
sehingga mereka tidak mengalami mukjizat dari Tuhan.
Lakukanlah firman Tuhan terus-menerus sampai menjadi kebiasaan.
Sebelum melakukannya, kita perlu membuat rencana penerapan yang praktis dan terukur.

4. M4 : Membagikan Firman
“Ibadah yang tidak sia-sia adalah mengekang lidah hanya untuk
menceritakan hal-hal yang memuliakan Tuhan” (Yak. 1:26)
.
Kita akan sempurna berakar di dalam firman kalau apa yang kita alami,
kita bagikan dan saksikan kepada rekan-rekan di sekeliling kita.
Buatlah perencanaan waktu yang jelas pada setiap harinya
kapan Anda mau membagikan firman Tuhan yang didapat setelah melakukan M1, M2, M3.
Bagikan hasil saat teduh Anda kepada teman atau anggota keluarga lainnya (
Anda juga dapat menggunakan SMS).
HATI YANG TULUS adalah tempat yang tepat untuk Roh Kudus tinggal, sebab dari situlah terpancar kehidupan. 

Jika kita dapat menjaga hati untuk TETAP TAAT dan SETIA pada perintah-Nya, kita akan merasakan betapa tidak berartinya hidup ini tanpa Tuhan.

Kita harus sadar bahwa hidup kita ini sangat ditentukan oleh perkataan dan kuasa Tuhan semata. Dia yang MENINGGIKAN dan MERENDAHKAN juga. 

Jadi, di luar Dia, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Karena itu jangan sekali-kali kita menyombongkan diri !

JANGAN PERNAH SOMBONG JIKA SAAT INI ENGKAU MEMILIKI KELEBIHAN DIBANDINGKAN ORANG-ORANG DI SEKITARMU. KARENA SEMUA ITU ADALAH PEMBERIAN DAN ANUGERAH TUHAN.

sumber: http://www.facebook.com/RHK.Page?ref=stream

Wednesday 12 December 2012

MENGUKUR KEFASIKAN

Kamis, 13 Desember 2012
Bacaan : Mazmur 10
Nats: [Orang fasik] berkata dalam hatinya: Aku takkan goyang. Aku tidak akan ditimpa malapetaka turun temurun. (Mazmur 10:6)

Judul:

MENGUKUR KEFASIKAN

Siapa sih orang fasik itu? Pertanyaan menarik itu terlontar dalam sebuah pertemuan di kantor. Apakah orang fasik sama dengan orang yang tidak percaya Tuhan? Apakah orang fasik identik dengan orang jahat?
 Apakah ada orang kristiani yang bisa disebut fasik?

Pada dasarnya orang fasik adalah orang yang congkak, merasa ia tahu apa yang baik (ayat 2-3, 6). Hukum-hukum Allah tidak relevan baginya (ayat 5). Ia melakukan segala sesuatu sesuai dorongan hatinya, tanpa berpikir tentang apa yang menjadi kehendak Allah, apa yang memuliakan Allah, bagaimana ia harus bergantung kepada Allah. Ia bukan orang yang ateis, tetapi ia hidup seolah-olah Allah tidak ada, tidak melihat, dan tidak akan menuntut pertang-gungjawaban atas hidupnya (ayat 4, 11). Dalam bagian-bagian lain di Alkitab kita bisa melihat bahwa para pemimpin rohani pun bisa terjebak dalam dosa kefasikan (Yeremia 23:11).

Seberapa sering kita berpikir tentang Allah dan kehendak-Nya dalam menjalani hidup? Kita bisa beribadah beberapa jam lalu melanjutkan hidup seolah-olah Dia tidak melihat. Kita bisa melakukan banyak hal yang baik tanpa memikirkan Allah sama sekali. Kita jarang berpikir tentang tanggung jawab kita kepada Pencipta kita dalam bekerja. Kita merasa cukup baik karena tidak melakukan dosa-dosa besar. Kita tidak tertarik membangun relasi yang intim dengan Allah. Dalam derajat tertentu, kita pun bisa berlaku fasik sehingga pola pikir dan perilaku kita tidak banyak berbeda dengan orang-orang yang belum mengenal Allah. Kefasikan memberi ruang bagi dosa-dosa lain untuk bertumbuh. Waspadalah!

HINDARKAN DIRI DARI KEFASIKAN DENGAN MENYADARI BAHWA ALLAH HADIR DAN TERLIBAT DALAM HIDUP KITA SETIAP HARI.


sumber:  http://www.facebook.com/pages/Bejana-kemuliaan/492591964104594?ref=stream

Monday 3 December 2012

== BANGGA AKAN DIRI SENDIRI ==


Di zaman sekarang ini rasa bangga terhadap diri sendiri telah merasuki banyak orang. Mereka yang berhasil di berbagai aspek terlalu bangga akan dirinya sendiri: bangga terhadap kekayaannya, uangnya, jabatannya dan sebagainya. Ternyata kebanggaan ini tidak hanya terjadi pada orang-orang di luar Tuhan tetapi juga melanda banyak orang percaya, bahkan tidak sedikit para pelayan Tuhan kini juga merasa diri begitu penting dan populair.

Manusia seringkali lupa bahwa semua yang ada di dunia ini berasal dari Tuhan. Daud, meski sebagai raja, sangat sadar dan tidak lupa akan hal ini sehingga ia pun mengakuinya, "Ya Tuhan, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi!" (1 Tawarikh 29:11).

Kita menjumpai banyak orang yang setelah berhasil dan terkenal dengan mudahnya berubah hati, yang dahulu begitu baik, rendah hati, ramah, sekarang berubah menjadi kasar dan sombong. Cara berjalan sudah beda, tidak lagi ramah, dan dalam berteman pun pilih-pilih, kalau tidak 'se-level' jangan harap bisa dekat!

Yang sangat disesalkan, banyak hamba Tuhan juga turut hanyut dalam keangkuhan ini, lebih-lebih yang pelayanannya sudah 'besar' dan dipakai Tuhan secara luar biasa dengan berbagai karunia yang dimiliki seperti bernubuat, menyembuhkan orang sakit dan lain-lain; merasa gerejanya paling besar dan diberkati dengan jumlah jemaat yang ribuan dan sebagainya.

Kita lupa bahwa apa pun yang kita kerjakan tidak akan berhasil jika Tuhan tidak turut bekerja di dalamnya. Kita ini hanyalah 'hamba', tugas kita adalah melayani, bukan dilayani! Jangan sampai kita sombong, apalagi mencari pujian hormat bagi diri sendiri.

Berhati-hatilah! "Sekalipun engkau terbang tinggi seperti burung rajawali, bahkan, sekalipun sarangmu ditempatkan di antara bintang-bintang, dari sanapun Aku akan menurunkan engkau, - demikianlah firman Tuhan. Jika malam-malam pencuri atau perampok datang kepadamu -betapa engkau dibinasakannya- bukankah mereka akan mencuri seberapa yang diperlukannya?" (Obaja 1:4-5).

Jangan membanggakan diri, sebab di luar perlindungan Tuhan kita tidak akan mampu menyelamatkan diri sendiri.

===========================


sumber: http://www.facebook.com/pages/Bejana-kemuliaan/492591964104594?ref=stream


Sunday 2 December 2012

Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu." (Matius 5:44)

Anda yang membaca ayat diatas pasti berpikir, bagaimana mungkin aku mengasihi orang yang telah mengani
aya keluargaku, menjegal aku dari belakang, mengkhianati aku, membunuh saudaraku, dan bahkan melemparkan aku kedalam penjara. Itu suatu hal yang mustahil, karena pasti terdapat dendam di
dalam hati anda. Hati anda tersayap, dan bahkan akan memperlakukan orang itu seperti dia memperlakukan anda. Namun ayat diatas berbicara sebaliknya, hati anda pun berontak.

Tuhan tidak pernah mengajar umat-Nya tanpa alasan. Dia memberikan ayat diatas untuk mengajar anda untuk saling mengasihi. Dia tidak ingin anak-anaknya menjadi sama seperti iblis. Karena jika demikian, maka hanya nerakalah tempatnya. Yesus itu pengasih, Dia tidak pendendam. Walaupun diri-Nya dipecut, ditendang, dipukul, dihina, cacimaki serta dikhianati oleh murid-Nya sendiri dan disalibkan, Dia tidak dendam dan benci kepada mereka yang menyakiti-Nya. Dalam lukas pasal 23 ayat 34 Yesus berdoa "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat". Yesus datang kedunia ini membawa kasih. Bukan sembarang kasih yang berasal dari dunia, tetapi yang berasal dari Surga. Kasih yang benar-benar murni tanpa embel-embel apapun dan tanpa perbuatan timbal balik. Ada dua kasih yang Yesus mau agar anak-anak-Nya menjalankan itu dalam kehidupan mereka. Pertama, kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu, dan dengan segenap akal budimu. Kedua, kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (lukas 10:27). dalam pasal yang lain Yesus berkata diLukas 6:29: Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. Ayat diatas memberikan pengertian bahwa jika kita dijahati seseorang, jangan membalas kejahatan dengan kejahatan. Melainkan membalas kejahatan dengan kebaikan. Jelaslah Tuhan mau kita saling mengasihi. Anda dan saya juga kepada saudara, teman dan orang yang anda temui dimana pun anda berada. Berikanlah kasih kepada mereka. Jangan membalas perlakuan jahat yang orang taruh dalam hati anda. Melainkan maafkan dia dan doakan dia untuk keselamatan dan hidupnya. Itulah kasih yang sejati. Yesus ingin kita serupa dengan Dia. Sehingga perbuatan kita haruslah juga meneladani Yesus.

Dunia ini dikuasai oleh iblis, jadi tidak ada kasih yang murni selain dari kasih Yesus. Kita yaitu anda dan saya haruslah menerapkan kasih Yesus ini, walaupun terasa begitu berat, tetapi kita harus berusaha. Keselamatan yang Tuhan berikan kepada kita harus kita pertahankan dengan perbuatan kita. Orang-orang yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka merupakan anak-anak terang. Biarlah terang itu menyinari dunia, sehingga setiap orang yang melihat terang itu, mereka melihat Kemuliaan Tuhan yang terpancar dari diri anda.

Jadi marilah kita semua sebagai anak-anak Tuhan yang mempunyai kasih Kristus dalam diri kita, janganlah terpancing oleh hasutan dan provokasi untuk melakukan perbuatan jahat. Karena itu ulah iblis. Si jahat tidak ingin kita serupa dengan Yesus, dia ingin kita jatuh dan terperosok lebih dalam ke jurang kematian. Ampunilah dengan tulus orang yang menyakiti anda, berdoalah bagi mereka yang mencacimaki anda maka upahnya besar disorga.

Tuhan memberkati!!





sumber: http://www.facebook.com/pages/Bejana-kemuliaan/492591964104594?ref=stream

KENDI DAN POMPA AIR


Seorang pria tersesat di gurun pasir, ia hampir mati kehausan dan akhirnya ia tiba di sebuah rumah kosong. Di depan rumah tua tanpa jendela dan hampir roboh, terdapat sebuah pompa. Segera ia menuju pompa itu dan mulai memompa sekuat tenaga, tapi tidak ada air yang keluar.

Lalu ia melihat ada kendi di sebelah pompa itu dengan mulutnya tertutup gabus & tertempel kertas dengan
tulisan, "Sahabat, pompa ini harus dipancing dengan air terlebih dahulu. Setelah Anda mendapatkan airnya, mohon jangan lupa mengisi kendi ini lagi sebelum Anda pergi."

Ia mencabut gabusnya & ternyata kendi itu berisi penuh air. "Apakah air ini harus dipergunakan untuk memancing pompa? Bagaimana kalo tidak berhasil? Maka tidak ada air lagi. Bukankah lebih aman saya minum airnya dulu daripada nanti mati kehausan kalau ternyata pompanya tidak berfungsi? Lalu untuk apa menuangkannya ke pompa karatan hanya karena instruksi di atas kertas kumal yang belum tentu benar?" Pikirnya.

Untung suara hatinya mengatakan bahwa ia harus mengikuti nasihat yang tertera di kertas itu sekali pun beresiko. Ia menuangkan seluruh isi kendi itu ke dalam pompa yang karatan itu dan dengan sekuat tenaga memompanya.

Benar!!

Air keluar dengan limpahnya dan ia dapat minum sepuasnya. Setelah istirahat memulihkan tenaga dan sebelum meninggalkan tempat itu, ia mengisi kendi itu sampai penuh, menutupkan kembali gabusnya dan menambahkan beberapa kata di bawah instruksi pesan itu, "Saya telah melakukannya dan berhasil. Engkau harus mengorbankan semuanya terlebih dahulu, sebelum bisa menerima kembali. PERCAYALAH !!!"

Barang siapa berhati egois dan terlampau mementingkan diri sendiri, ia tidak akan beroleh kemudahan dalam hidupnya.

Barang siapa berhati baik dan bertindak demi kepentingan orang lain maka ia akan memperoleh kebahagiaan dalam hidupnya.
Semua yang berkah akan mengalir dalam hidupnya.


sumber: http://www.facebook.com/pages/Bejana-kemuliaan/492591964104594?ref=stream


‎~ 20 Berkat ~

Mengapa saya berkata "Saya tidak bisa" jika Alkitab mengatakan bahwa saya bisa melakukan segala sesuatu di dalam Dia yang memberi kekuatan kepada saya (Fil 4:13)

Mengapa saya merasa kurang jika saya tahu bahwa Allah akan memenuhi segala keperluan saya menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus (Fil 4:19)

Mengapa saya harus merasa takut jika Alkitab berkata bahwa Tuhan tidak memberi saya roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, ketertiban (2 Tim 1:7)

Mengapa saya harus merasa kurang iman jika saya tahu bahwa Allah telah mengaruniakan kepada saya ukuran iman tertentu (Rom 12:3)

Mengapa saya menjadi lemah jika Alkitab berkata bahwa Allah adalah terang dan keselamatan saya dan bahwa saya akan tetap kuat dan akan bertindak (Maz 27:1, dan 11:32)

Mengapa saya harus membiarkan iblis menang atas hidup saya jika Roh yang ada di dalam saya lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia (1 Yoh 4:4)

Mengapa saya harus pasrah kalah jika Alkitab berkata bahwa Allah dalam Kristus selalu membawa kita di jalan kemenanganNya (2 Kor 2:14)

Mengapa saya harus kekurangan hikmat jika Kristus sendiri telah menjadi hikmat bagi saya dan Allah akan memberi hikmat jika saya minta padaNya (1 Kor 1:30; Yak 1:5)

Mengapa saya harus depresi jika saya dapat mengingat bahwa saya dapat berharap pada Allah yang kasih setiaNya tidak habis-habisNya setiap pagi (Rat 3:21-23)

Mengapa saya harus kuatir, resah, dan rewel jika saya dapat menyerahkan segala kekuatiran saya pada Tuhan yang memelihara saya (1 Pet 5:7)

Mengapa saya harus selalu hidup dalam beban jika saya tahu bahwa di mana ada Roh Allah, ada kemerdekaan, dan Kristus telah memerdekakan kita (2 Kor 3:17; Gal 5:1)

Mengapa saya harus merasa terhukum jika Alkitab berkata bahwa saya tidak ada lagi di bawah penghukuman sebab saya di dalam Kristus (Rom 8:1)

Mengapa saya harus merasa sendirian jika Yesus berkata Ia akan selalu menyertai saya, tidak akan membiarkan dan tak akan meninggalkan saya (Mat 28:20; Ibr 13:5)

Mengapa saya harus merasa terkutuk atau merasa saya menjadi korban nasib sial jika Alkitab berkata bahwa Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum taurat sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu (Gal 3:13-14)

Mengapa saya harus merasa tidak puas dalam hidup ini jika saya,seperti Paulus, bisa belajar untuk menjadi puas dalam segala keadaan (Fil 4:11)

Mengapa saya harus merasa tidak layak jika Kristus telah dibuat menjadi dosa karena kita, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah (2 Kor 5:21)

Mengapa saya merasa takut disiksa orang jika saya tahu bahwa jika Allah di pihak saya tidak ada yang akan melawan saya (Rom 8:31)

Mengapa saya harus bingung jika Allah adalah Raja Damai dan Ia memberi saya pengetahuan melalui RohNya yang diam di dalam kita (1 Kor 14:33; 2:12)

Mengapa saya harus terus-menerus gagal dan jatuh jika Alkitab berkata bahwa sebagai anak Allah saya lebih daripada orang-orang yang menang dalam segala hal, oleh Dia yang telah mengasihi saya (Rom 8:37)

Mengapa saya harus membiarkan tekanan hidup mengganggu saya jika saya dapat punya keberanian karena tahu Tuhan Yesus telah menang atas dunia dan penderitaan (Yoh 16:33) " Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah ! " (Mazmur 46:11a)
sumber: http://www.facebook.com/SAHABAT.DOA.YESUS?ref=stream