Thursday 20 September 2012

PENYESALAN YANG TERLAMBAT.


Bacaan Alkitab : Yohanes 8:21-29

Alkisah disebuah desa ada seorang ibu yang sudah tua, hidup berdua dengan anak satu satunya. Suaminya meninggal karena sakit. Sementara sang ibu seringkali merasa sedih memikirkan anak satu satunya. Sebab anaknya mempunyai tabiat yang sangat buruk yaitu suka mencuri, berjudi, mengadu ayam dan banyak lagi. 

Ibu itu sering menangis meratapi nasibnya yang malang, namun ia sering memohon kepada Tuhan : "Tuhan, tolong sadarkan anakku yang kusayangi, supaya tidak berbuat dosa lagi. Aku sudah tua dan ingin menyaksikan dia bertobat sebelum aku mati".

Namun makin lama si anak makin larut dengan perbuatan jahatnya, sudah sangat sering ia keluar masuk penjara karena kejahatan yang ia lakukan. 

Suatu hari ia kembali mencuri, namun malangnya dia tertangkap. Kemudia dibawa kepada raja untuk diadili dan dijatuhi hukuman pancung. Hukuman itu akan dilaksanakan didepan rakyat desa dan tepat pada saat lonceng berdentang menandakan pukul enam pagi besok harinya. 

Terdengarlah kabar ini sampai telinga sang ibu yang mendengarnya dengan penuh kesedihan. Ibu ini lalu berdoa kepada Tuhan : "Tuhan, ampunilah anak hamba, biarlah hamba yang sudah tua ini yang menanggung dosanya". 

Lalu sang ibu ini datang kepada raja dan memohon supaya anaknya dibebaskan. Keputusan sudah bulat. Anak itu harus dihukum. Berdoalah ibu ini kepada Tuhan supaya anaknya dapat diampuni, akhirnya ia tertidur karena kelelahan dan bermimpi bertemu Tuhan. Keesokan harinya datanglah orang banyak menyaksikan hukuman tersebut dan sang algojo sudah siap dengan pancungnya. 

Sampai waktu yang ditentukan, lonceng belum juga berdenting, petugas lonceng merasa heran karena suara dentangnya tidak terdengar. Disaat mereka merasa bingung, maka keluarlah darah dari tali lonceng itu. Dan orang orang mulai bertanya apa gerangan yang terjadi. Ternyata itu adalah darah sang ibu yang memeluk bendul didalam lonceng yang menyebabkan lonceng tidak berbunyi, dan sebagai gantinya, kepalanya yang terbentur didinding lonceng. Semua yang menyaksikan kejadian itu meneteskan air mata dam sang anak menangis meraung-raung mengharapkan ibunya bisa hidup kembali.

Kisah ini mengingatkan kita pada orang orang Yahudi yang amat menantikan kedatangan Mesias, tetapi pada kenyataannya mereka terus menerus menolak kehadiran Tuhan Yesus ditengah tengah mereka. Sehingga benar perkataan Yesus : "...Aku akan pergi, namun kamu akan mencari Aku...". 

Orang orang Yahudi akan terus mencari Mesias, namun pada waktunya pencarian itu sia sia atau terlambat, karena Yesus akan pergi, berada kembali dengan Bapa-Nya. Contoh-contoh ini menyadarkan kita supaya tidak mengeraskan hati ketika Yesus ingin datang dalam kehidupan kita. Sebab akan ada waktunya dimana segala sesuatu menjadi terlambat sekalipun kita menginginkan kehadiran-Nya.

DOA: Ya, Tuhan Yesus, datang dan jumpailah selalu kami. Kami amat memerlukan kehadiran-MU dalam kehidupan ini, sebab Engkaulah penolong dan kesanggupan kami dari hari ke hari.
Amin.

Sumber : http://www.facebook.com/AlkitabHidupku/posts/448467781870774

No comments:

Post a Comment