Monday 17 December 2012

Cara Tuhan Memandang ( Ir. Eddy Leo )


Oleh: Ir Eddy Leo M.Th
Pada suatu hari yang sejuk, seorang pria yang tinggi besar dan tampak perkasa berdiri di tepi sungai yang dalamnya sebatas pinggang seorang dewasa. Ia membiarkan rambutnya panjang hingga punggung karena tidak pernah dipotong sejak kecil. Dengan berani dan tanpa merasa takut kepada orang banyak yang berdiri di tepi sungai itu, ia mengumumkan bahwa akan datang seorang raja agung yang akan membebaskan mereka dari perbudakan. Karena itu, rakyat harus mempersiapkan diri dengan baik agar siap menyambut raja baru tersebut.
Banyak pendengarnya dengan sukacita menyambut pesan yang ia sampaikan, dan mempersiapkan diri mereka. Tetapi diantara pendengarnya, datang juga beberapa pemuka agama bangsa itu. Para pemuka tersebut datang bukan untuk mendengarkan isi pesannya, tetapi untuk memarahi sang pembawa kabar tersebut. Dengan gagah berani, ia menegur kemunafikan mereka, termasuk raja jahat yang duduk di atas tahta. Karena tegurannya itu, raja memasukkan dia ke dalam penjara.
Di dalam penjara, ia menjadi kecewa karena Raja baru yang telah ia perkenalkan tidak bertindak untuk membebaskan dia. Raja baru tersebut menghindari konfrontasi. Karena kecewa, ia mengirim beberapa muridnya untuk bertanya: Apakah benar, Engkau raja baru yang aku umumkan itu ? Atau haruskah kami menunggu orang lain ?
HATI-HATI DENGAN KEKECEWAAN ANDA
Ada dua langkah yang akan membuat seseorang terjerembab dan mundur dari Tuhan. Biasanya, kalau tidak cepat sadar untuk bertobat pada langkah pertama maka akan berlanjut kepada langkah kedua yang sangat berbahaya. Kedua langkah tersebut adalah:
1. KEKECEWAAN.
Ada satu senjata paling ampuh yang sering membunuh beberapa orang raksasa iman dalam Alkitab, yaitu kekecewaan. Kekecewaan telah menjadi pembunuh nomor satu bagi orang Kristen yang tidak pernah disadari selama ini. Yohanes Pembaptis adalah salah satu korban kekecewaan yang hampir membunuh imannya. Yesus menyatakan bahwa, “Berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku,” (Mat 11:6). Mengapa Yesus berkata demikian? Karena Yohanes Pembaptislah yang memperkenalkan Yesus kepada orang Israel, tetapi di dalam penjara ia menjadi kecewa. Ia mengutus murid-muridnya untuk bertanya, “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan yang lain ?” (Mat 11:3). Itulah pertanyaan dari orang yang kecewa.
Jawab Yesus, “Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik,” (Mat 11:4-5). Yesus hanya menunjukkan bukti bahwa tanda-tanda yang Ia buat adalah bukti tentang siapa diriNya. Kita harus berhati-hati dengan penyakit kekecewaan ini. Kalau Yesus saja tidak berdosa, masih membuat Yohanes Pembaptis kecewa, apalagi PKS (pemimpin kelompok sel) kita ? Mungkin Tim Inti, PKS, PA (pengawas area), GA (gembala area) dan para pemimpin lain membuat kita kecewa, sehingga akan membuat kita melangkah pada langkah kedua.
2. PENOLAKAN
Yesus menyatakan bahwa setelah seseorang kecewa, maka ia akan melangkah pada langkah kedua yaitu menolak. Berapa banyak orang yang membiarkan dirinya dikecewakan oleh PKS atau pemimpin lain sehingga menyebabkan ia menolak Tuhan. Kekecewaan adalah pembunuh nomor satu. Mengapa ? Banyak suami yang kecewa dengan isteri, akhirnya menolak isterinya dan bercerai. Banyak anak-anak membiarkan dirinya terbuai dengan kekecewaan sehingga mereka menolak hal-hal yang benar. Ada banyak pemuda atau pemudi yang karena kecewa, menolak orang yang seharusnya menjadi pasangan serasi dari Tuhan. Mengapa ? Karena ia membiarkan kekecewaan membuat hatinya tawar dan dingin membeku. Kita harus bertobat setelah menyadari senjata pembunuh tersebut. Kekecewaan adalah senjata pamungkas yang memimpin seseorang menuju anak tangga penolakan. Akibatnya banyak orang Kristen tersandung dan jatuh ke dalam dosa.
APAKAH JALAN KELUARNYA?
Lihatlah apa yang ada di dalam diri orang tersebut. Kata Paulus, “Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang jugapun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilaiNya demikian,” (II Kor 5:16).
Lihatlah pada status dan posisi orang tersebut dengan kaca mata Tuhan. Banyak orang farisi dan ahli taurat yang memandang Yesus dengan kaca mata manusia, maka mereka kecewa dan menolak Yesus. Demikian pula dengan kita, kita harus berhati-hati dengan kepicikan yang demikian.
Lihatlah seseorang sesuai rencana Allah di dalam dirinya. Kata Paulus, “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau supaya kita hidup di dalamnya, “(Ef 2:10). Ketika kita memandang seseorang sesuai dengan rencana Allah di dalam dirinya, maka kita akan berusaha menolong orang tersebut untuk menggenapi rencana Allah di dalam diri mereka.
Karena itu, marilah kita melihat orang lain dengan cara Tuhan melihat dan bukan apa yang kita lihat dari penampilan luarnya.
sumber: http://www.jimpress.net/cara-tuhan-memandang-ir-eddy-leo/

No comments:

Post a Comment