Sunday 28 October 2012

Louis Braille

Berkat di balik Musibah ( Roma 8: 18-30 )
“ Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia “ ( Roma 8:28 )

Tahun 1818, seorang anak bernama Louis duduk di tempat kerja ayahnya. Ayahnya adalah seorang pembuat pelana kuda. Louis berkata bahwa suatu hari nanti ia ingin menjadi pembuat pelana seperti ayahny
a. “ Mengapa tidak mulai dari sekarang?” kata ayahnya. Lalu ia mengambil selembar kulit dan menggambarnya dengan satu pola. “ Sekarang anakku, ambillah alat pembuat lubang dan palu dan mulailah ikuti pola itu, tetapi hati-hati jangan sampai tanganmu terpukul palu.” Louis begitu gembira dan mulai bekerja. Tetapi ketika ia mulai memukul alat pelubang itu dengan palu, alat berujung runcing itu melayang dan mengenai matanya. Saat itu juga, ia kehilangan penglihatannya dan buta total!

Beberapa tahun berlalu, seorang temannya menghadiahi dia buah cemara. Louis meraba-raba buah itu, merasakan teksturnya dan muncul satu ide brilian. Ia ingin menciptakan alphabet dari titik-titik yang timbul di kertas supaya orang buta dapat merabanya dan mengerti apa yang ditulis. Demikianlah Louis Braille membuka kesempatan dan dunia baru untuk orang-orang buta. Ia tidak bisa menjadi pembuat pelana, tetapi rencana Allah jauh lebih mulia. Semua itu berawal dari satu penderitaan.

Tak seorang pun dapat menduga dan menolak musibah dan kejadian buruk yang bisa setiap saat terjadi. Penderitaan, tekanan hidup, kecelakaan, kehilangan orang yang kita kasihi tentu sangat menyakitkan. Tetapi jika kejadian-kejadian pahit ini menimpa kita, bukan berati tamat sudah harapan dan hidup kita.Saat kita mengalami peristiwa menyesakkan, kita harus tetap percaya bahwa ada tujuan Ilahi yang Tuhan siapkan dalam hidup kita. Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Inilah pengharapan aku dan kamu ! Saat kita kehilangan, kita menemukan tujuan hidup.Saat hidup kita mengalami kecelakaan, kita menerima rencana Allah untuk menjadi berkat bagi orang lain.

Belajarlah bagaimana bersyukur kepada Allah dalam penderitaan seperti : Ayub, Yusuf, Daniel, Paulus, Yesus, dll.
Ketika menderita, mereka justru tetap menyembah Allah.
Tujuan Ilahi dari Allah akan di genapi untuk setiap mereka yang taat dan tetap percaya.

Apapun situasi Anda, percayalah Anda sedang berada di dalam bingkai rencana Allah

Tuhan memberkati.





post by: http://www.facebook.com/pages/Bejana-kemuliaan/492591964104594?ref=stream

No comments:

Post a Comment