Thursday 29 November 2012

~ Jadilah Pelita ~

Pada suatu malam, seorang buta berpamitan pulang dari rumah sahabatnya. Sang sahabat membekalinya dengan sebuah lentera pelita. Orang buta itu tertawa dan berkata, “Buat apa saya bawa pelita? Kan sama saja buat saya! Saya bisa pulang kok.” 

Dengan lembut sahabatnya menjawab, “Ini agar orang lain bisa melihat kamu, biar mereka tidak menabrakmu.” Akhirnya orang buta itu setuju untuk membawa pelita tersebut. 

Tak berapa lama, dalam perjalanan, seorang pejalan menabrak si buta. Dalam kagetnya, ia mengomel, “Hei, kamu kan punya mata! Beri jalan buat orang buta dong!” Tanpa berbalas sapa, mereka pun saling berlalu.

Lebih lanjut, seorang pejalan lainnya menabrak si buta. Kali ini si buta bertambah marah, “Apa kamu buta? Tidak bisa lihat ya? Aku bawa pelita ini supaya kamu bisa lihat!” Pejalan itu menukas, “Kamu yang buta! Apa kamu tidak lihat, pelitamu sudah padam!” Si buta tertegun. Menyadari situasi itu, penabraknya meminta maaf, “Oh, maaf, sayalah yang ‘buta’, saya tidak melihat bahwa Anda adalah orang buta.”

Si buta tersipu menjawab, “Tidak apa-apa, maafkan saya juga atas kata-kata kasar saya.” Dengan tulus, si penabrak membantu menyalakan kembali pelita yang dibawa si buta. Mereka pun melanjutkan perjalanan masing-masing.

Dalam perjalanan selanjutnya, ada lagi pejalan yang menabrak orang buta itu. Kali ini, si buta lebih berhati-hati, dia bertanya dengan santun, “Maaf, apakah pelita saya padam?” Penabraknya menjawab, “Lho, saya justru mau menanyakan hal yang sama.” Senyap sejenak, secara berbarengan mereka bertanya, “Apakah Anda orang buta?” Secara serempak pun mereka menjawab, “Iya.” Mereka berdua meledak dalam tawa. Mereka pun berupaya saling membantu menemukan kembali pelita mereka yang berjatuhan sehabis bertabrakan.

Pada waktu itu juga, seseorang lewat. Dalam keremangan malam, nyaris saja ia menubruk kedua orang yang sedang mencari-cari pelita tersebut. Ia pun berlalu, tanpa mengetahui bahwa mereka adalah orang buta. Timbul pikiran dalam benak orang ini, “Rasanya saya perlu membawa pelita juga, jadi saya bisa melihat jalan dengan lebih baik, orang lain juga bisa ikut melihat jalan mereka.”

Pelita melambangkan terang kebijaksanaan. Membawa pelita berarti menjalankan kebijaksanaan dalam hidup. Pelita, sama halnya dengan kebijaksanaan, melindungi kita dan pihak lain dari berbagai aral rintangan.

Si buta pertama mewakili mereka yang terselubungi kegelapan batin, keangkuhan, kebebalan, ego, dan kemarahan. Selalu menunjuk ke arah orang lain, tidak sadar bahwa lebih banyak jarinya yang menunjuk ke arah dirinya sendiri. Dalam perjalanan “pulang”, ia belajar menjadi bijak melalui peristiwa demi peristiwa yang dialaminya. Ia menjadi lebih rendah hati karena menyadari kebutaannya dan dengan adanya belas kasih dari pihak lain. Ia juga belajar menjadi pemaaf.

Penabrak pertama mewakili orang-orang pada umumnya, yang kurang kesadaran, yang kurang peduli. Kadang, mereka memilih untuk “membuta” walaupun mereka bisa melihat. 

Penabrak kedua mewakili mereka yang seolah bertentangan dengan kita, yang sebetulnya menunjukkan kekeliruan kita, sengaja atau tidak sengaja. Mereka bisa menjadi guru-guru terbaik kita. Tak seorang pun yang mau jadi buta, sudah selayaknya kita saling memaklumi dan saling membantu. Orang buta kedua mewakili mereka yang sama-sama gelap batin dengan kita. Betapa sulitnya menyalakan pelita kalau kita bahkan tidak bisa melihat pelitanya. 

Orang buta sulit menuntun orang buta lainnya. Itulah pentingnya untuk terus belajar agar kita menjadi makin melek, semakin bijaksana. Orang terakhir yang lewat mewakili mereka yang cukup sadar akan pentingnya memiliki pelita kebijaksanaan.

Sudahkah kita sulut pelita dalam diri kita masing-masing? Jika sudah, apakah nyalanya masih terang, atau bahkan nyaris padam? JADILAH PELITA, bagi diri kita sendiri dan sekitar kita.

Sebuah pepatah berusia 25 abad mengatakan, ”Sejuta pelita dapat dinyalakan dari sebuah pelita, dan nyala pelita pertama tidak akan meredup. Pelita kebijaksanaan pun, tak kan pernah habis terbagi.”

Luk 6:39
“Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang?”

Agar kita bisa menuntun orang lain, kita perlu dituntun oleh Tuhan lebih dulu, dengan bersaat teduh yang teratur setiap hari wadah kita akan dipenuhi oleh Firman Tuhan yang merupakan PELITA bagi kaki kita dan TERANG bagi jalan kita sehingga kita tidak akan 'buta' rohani dan dapat menuntun orang lain ke jalan Terang.

Maukah Saudara/i menjadi 'pelita' ?

Silahkan dibagikan, Tuhan Yesus memberkati selalu.
sumber: http://www.facebook.com/SAHABAT.DOA.YESUS?ref=stream

I LOVE YOU

Celena adalah gadis kecil yang mengenal arti cinta yang indah dan tak terlupakan sepanjang hidupnya. Celena adalah gadis kecil berusia 10 tahun, sedang beranjak dewasa, dan selalu ceria. 

Ayah dan ibunya adalah team yang selalu kompak. Bisa di katakan pasangan serasi yang selalu penuh cinta. Setiap detik dan menit mereka tak pernah berhenti mengungkapkan perasaan betapa mereka sangat mencintai pasangannya, dan putri kecilnya. Kecupan manis bertebaran di mana-mana. Seringkali pasangan ini di tanya oleh temannya, "Apakah kalian tidak bosan selalu mengatakan 'cinta' satu sama lain?", "Memangnya kalian tidak pernah ketemu setiap hari?", "Seperti baru pacaran saja", "Sok romantis!" dan lain sebagainya.

Celena terbiasa dengan ungkapan cinta yang selalu diucapkan ayah dan ibunya, sampai suatu waktu ia terngiang-ngian­g perkataan yang selalu di lontarkan teman-teman ayah dan ibunya. Pernah juga Celena di cibir teman-temannya tentang hal itu. Sampai suatu pagi, Celena duduk diam di meja makan tanpa berkomentar dan tak menyentuh sarapan paginya. Ketika ayah dan ibunya bertanya Celena hanya diam.

Ia kemudian mengambil tasnya dan bergegas berangkat ke sekolah. Ibu Celena mengejarnya, "Celena, ada yang tertinggal sayang". Celena berhenti sejenak, ibunya mengulurkan bekal sarapan yang tadi tak disentuhnya, "Ini bekalnya, Ibu mencintaimu Celena", saat ibu Celena ingin mencium kening Celena tiba-tiba Celena berteriak, "Ibu, kenapa sih selalu bilang Ibu cinta aku? Aku tahu ibu sayang aku, tapi tidak bisakah ibu berhenti mengucapkan hal itu? Aku bosan bu! Aku malu!" Celena berlari menuju sekolahnya. Ibunya hanya terdiam meneteskan air mata dan berbisik, "Ibu sayang kamu Celena."

Hari itu rupanya hari terakhir Celena bertemu dengan ibunya, Celena tak pernah tahu bahwa ibunya menderita kanker selama ini. Keceriaan dan semangat cinta ibunya menutup semua rasa sakit yang dirasakan ibu Celena.

Sore itu, ayah Celena memeluk dan menghapus air mata yang menetes di pipi Celena. Ia kemudian bertanya, "Celena mengapa bersedih? Coba apa yang dikatakan ibumu tadi pagi?", dengan terisak Celena menjawab, "Ibu mencintaiku ayah." Ayahnya yang masih memeluknya dengan tersenyum berkata, "Beruntunglah kita Celena, saat terakhir ibu meninggal di pelukan ayah, ia juga mengatakan hal yang sama, dan ayah tak pernah menyesal, karena selama ini ayah sempat mengatakan hal yang paling indah untuk ibu, bahwa ayah mencintainya."

Celena menghapus air matanya dan kembali tersenyum. Selagi ayahnya masih ada di sampingnya, Celena berkata, "Ayah, aku mencintaimu." Dan seterusnya Celena sering mengatakan 'cinta' kepada ayahnya, tanpa rasa malu, tanpa rasa ragu, hanya perasaan sungguh-sungguh­ dan ketulusan.

Sekarang, masihkah kalimat "Aku mencintaimu" merupakan ungkapan gombal bagi Anda? Jangan pernah ragu mengatakan kepada semua orang yang Anda cintai bahwa Anda mencintainya. Karena kalimat itu sungguh berarti jika Anda tulus mengucapkannya.

Selamat pagi Tuhan Yesus memberkati.


sumber: http://www.facebook.com/pages/Bejana-kemuliaan/492591964104594?ref=stream

Wednesday 28 November 2012

"Kisah nyata cinta seorang kakak kepada adiknya"


SUMBER: http://www.facebook.com/SAHABAT.DOA.YESUS?ref=stream

“KRISTEN AYAM DAN KRISTEN PENYU”

Maaf sebelumnya,bukannya saya bermaksud mengayamkan dan mengpenyukan saudara saudara seiman melainkan ini hanya 
sebagai gambaran saja..... 

Jadi saya mohan agar jangan sampai ada diantara saudara kekasih kita yang tersinggung....

seekor ayam betina saat ia bertelur,jumlah telurnya hanya beberapa butir saja,nanun koteknya sampai terdengar kemana-mana.

Sama seperti dengan orang Kristen yg bila mana ia memperpembahkan korban,baik merupakan korban tatangan, korban syukur atau membantu/menolong saudara seiman/orang lain dsb....

Selalu menceritakan kesemua orang apa yang telah ia lakukan .... beritanya sampai kemana-mana.......

"Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.

Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya." (Matius 6:1-2).

Sangat beda dengan penyu; bila penyu betina bertelur,walaupun telurnya jumlahnya sampai berpuluh- puluh butir,namun ia bungkam tak bersuara....

Sama seperti dengan orang Kristen yg bila mana ia telah meberi persembahan korban apapun atau membantu/menolong orang lain,tetap bungkam seribu bahasa,sesuai dengan apa yang telah Tuhan Yesus ajarkan.....

"Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.

Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
(Matius 6:3-4).

SALAM KASIH KRISTUS





sumber: http://www.facebook.com/halilintar.cahyahu

Tuesday 27 November 2012

YANG TERLUPAKAN

Kita mungkin akan menjadi orang-orang yang terlupakan dalam hidup ini karena ketidakmampuan kita untuk melakukan sesuatu yang baik & berguna dalam hidup ini. Kita pun akan beranggapan bahwa untuk apa hidup didunia yang tidak menginginkan kehadiran kita.

Menjadi bagian yang terlupakan dalam hidup ini adalah situasi yang sama sekali tidak kita inginkan. Namun kita harus tetap menjalaninya dengan penuh SUKACITA, karena begitu banyak orang diberikan kesempatan untuk memperoleh & menikmati segala sesuatu dengan mudahnya serta selalu dikenang dan dipuji karena kelebihannya tetapi belum dapat menyadari & mengakui bahwa berkat yang diterimanya adalah ANUGERAH dari TUHAN.

Kita yang selalu berada dalam ketidakberuntungan hidup ini, janganlah MENGELUH dan PUTUS ASA. Kita mungkin pernah menyalahkan TUHAN atas segala ketidakberuntungan hidup kita dan bahkan kita pun kerap kali mencoba mencari jalan PINTAS untuk peroleh kenikmatan hidup yang layak.

KEPUTUSASAAN & KETIDAKMAMPUAN kita dalam menyikapi hidup ini, janganlah lantas membuat hubungan kita dengan TUHAN menjadi RENGGANG. Tidak tahukah kita bahwa begitu NIKMAT menjalani hidup dalam kasih TUHAN itu adalah ROTI HIDUP yang mengenyangkan JIWA kita yang LEMAH terhadap kegelapan dunia ini ?

Baiklah kita seperti DAUN yang jatuh ketanah, membusuk ditelan bumi dan menjadi bagian yang terlupakan dari POHONNYA namun DAUN itu akan melebur ke dalam tanah dan memberikan unsur dari dalam tanah yang membantu pohon itu untuk terus bertumbuh.

Nikmatilah setiap jejak hidup kita di dunia ini dengan senantiasa MENGUCAP SYUKUR dan saling MENDOAKAN satu dengan yang lain, terlebih kepada mereka yang masih belum menyadari serta mengakui KENIKMATAN HIDUP di dalam kasih TUHAN sebagai MAKANAN ROHANI yang MENGHIDUPKAN.

KETIDAKBERDAYAAN & KETIDAKMAMPUAN kita dalam menyikapi hidup ini akan menjadi SUMBER KEKUATAN yang HIDUP bila kita senantiasa MENGUCAP SYUKUR dan MEMULIAKAN nama-Nya serta bertekun dalam karya KASIH TUHAN kepada sesama yang belum menyadari keberadaan hidupnya di hadapan TUHAN agar mereka pun dapat merasakan begitu NIKMATNYA KASIH TUHAN dalam hidup ini.

“ Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." (Yoh 6:51)


sumber: http://www.facebook.com/pages/Bejana-kemuliaan/492591964104594?ref=stream

# Tidak ada yang sempurna #

Hidup ini dipenuhi dengan hal2 yg tidak sempurna dan orang2 yang tidak sempurna pula.
Kita juga bukanlah orang2 terbaik di bidang kita,ada banyak hal yang sering kali terlupa oleh kita, bahkan kita sering salah.
Bahkan kita sendiri sering lupa kapan ulang tahun kita?. Sama seperti yg dilakukan orang lain juga.

Oleh karena itu,mari kita belajar untuk saling menerima kekurangan orang lain. Dan tidak menuntut orang lain sempurna, sementara kita masih dengan kekurangan.

Sikap saling menerima berlaku untuk kita semua atau bersifat umum,baik dalam keluarga,suami dan istri,ortu dan anak...
Lingkungan kita dan dimana kita bekerja bahkan di gereja dan kumpulan organisasi manapun.
Selama kita masih didunia, kita pastilah tidak sempurna.

==================

Ada 2 kunci utama untuk bisa dapat menerima orang lain dengan apa adanya.

1… Ingatlah bahwa Tuhan Yesus menerima kita apa adanya.Bahkan dengan segala keberdosaan kita. Kita berharga di mata Tuhan, dan Dia tidak melihat kekurangan kita. Dia sanggup menerima kita, dan terus menuntun kita kepada kesempurnaan.

2… Pikirkanlah,bahwa diri kita juga tidak sempurna, bahkan masih penuh dengan kekurangan,dan kitapun bisa berbuat salah sama seperti yg diperbuat orang lain.
"Jangan penuhi hati kita dengan tuntutan,tetapi penuhilah dengan sikap penerimaan yang positif."
Ini sangat membantu orang lain akan bertumbuh lebih baik.

Sebab: Saling menerima mengekalkan perhubungan,karena tidak ada yang sempurna di dunia ini.

Sebab itu terimalah satu akan yang lain,seperti Kristus juga telah menerima kita,untuk kemuliaan Allah.
(Roma 15:7)

Tuhan Yesus Memberkati.

((^_^))





sumber: http://www.facebook.com/pages/Bejana-kemuliaan/492591964104594?ref=stream

Doa Yusuf Doa yg hrs berani membayar harga

Kejadian 39:1-23

Yusuf di rumah Potifar

(1) Adapun Yusuf telah dibawa ke Mesir; dan Potifar, seorang Mesir, pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja, membeli dia dari tangan orang Ismael yang telah membawa dia ke situ.

(2) Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.

(3) Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya,

(4) maka Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf.

(5) Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang.

(6) Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apapun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya.

(7) Selang beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: "Marilah tidur dengan aku."

(8) Tetapi Yusuf menolak dan berkata kepada isteri tuannya itu: "Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku,

(9) bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau isterinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?"

(10) Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf tidak mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya dan bersetubuh dengan dia.

(11) Pada suatu hari masuklah Yusuf ke dalam rumah untuk melakukan pekerjaannya, sedang dari seisi rumah itu seorangpun tidak ada di rumah.

(12) Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: "Marilah tidur dengan aku." Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar.

(13) Ketika dilihat perempuan itu, bahwa Yusuf meninggalkan bajunya dalam tangannya dan telah lari ke luar,

(14) dipanggilnyalah seisi rumah itu, lalu katanya kepada mereka: "Lihat, dibawanya ke mari seorang Ibrani, supaya orang ini dapat mempermainkan kita. Orang ini mendekati aku untuk tidur dengan aku, tetapi aku berteriak-teriak dengan suara keras.

(15) Dan ketika didengarnya bahwa aku berteriak sekeras-kerasnya, ditinggalkannyalah bajunya padaku, lalu ia lari ke luar."

(16) Juga ditaruhnya baju Yusuf itu di sisinya, sampai tuan rumah pulang.

(17) Perkataan itu jugalah yang diceritakan perempuan itu kepada Potifar, katanya: "Hamba orang Ibrani yang kaubawa ke mari itu datang kepadaku untuk mempermainkan aku.

(18) Tetapi ketika aku berteriak sekeras-kerasnya, ditinggalkannya bajunya padaku, lalu ia lari ke luar."

(19) Baru saja didengar oleh tuannya perkataan yang diceritakan isterinya kepadanya: begini begitulah aku diperlakukan oleh hambamu itu, maka bangkitlah amarahnya.

(20) Lalu Yusuf ditangkap oleh tuannya dan dimasukkan ke dalam penjara, tempat tahanan-tahanan raja dikurung. Demikianlah Yusuf dipenjarakan di sana.

(21) Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.

(22) Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya.

(23) Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.

Pendahuluan
Kehidupan Yusuf adalah contoh yg jelas, bahwa doa adalah kehidupan. Krn doa adalah urusan kamar yg tertutup, namun kehidupan bicara ttg keseharian yg terbuka.
Ketika doa kita benar akan terlihat dari kesiapan kita utk berani membayar harga dari hubungan kita dgn Tuhan.

Adapun masih banyak org percaya berdoa, namun tdk berani bayar harga; org demikian disebut:
1. Org curang yg pengecut
2. Org yg tdk tahu diri
3. Org yg hanya ingin enaknya
4. Org manja yg tdk punya kualitas dan integritas.

Beberapa pelajaran ttg doa Yususf:
1. Ayat 1, Doa membawa kita pada "kebetulan2" yg sudah diprogramkan Tuhan.
2. Ayat 2, Doa membuat dpt menembus ketidaklaziman
3. Ayat 3,4, Doa memberi kekuatan extra utk mengubah mimpi menjadi kenyataan
4. Ayat 5-6, Org yg suka berdoa, bisa mentransferkan berkatnya kpd org sekitarnya
5. Ayat 7, Doa tdk membebaskan kita dari masalah.
6. Ayat 8-10, Doa memberi keberanian utk menolak dan berkata tidak utk segala ketidakbenaran.
7. Ayat 11-19, Doa menyiapkan diri kita utk kuat menghadapi berbagai tantangan
8. Ayat 20-23, Doa membuat segala situasi dan lokasi selalu menyenangkan.





sumber: http://www.facebook.com/psgilbertlumoindong?ref=stream

Monday 26 November 2012

TDK MEMBATASI KUASA ALLAH

Yesaya 54:1-4
(1) Bersorak-sorailah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembiralah dengan sorak-sorai dan memekiklah, hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak dari pada yang bersuami, firman TUHAN.

(2) Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu!

(3) Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri, keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi.

(4) Janganlah takut, sebab engkau tidak akan mendapat malu, dan janganlah merasa malu, sebab engkau tidak akan tersipu-sipu. Sebab engkau akan melupakan malu keremajaanmu, dan tidak akan mengingat lagi aib kejandaanmu.

Pendahuluan

Pada dasarnya Allah kita TDK TERBATAS:
1. Dalam KasihNYA.
2. Dalam KuasaNYA.
3. Dalam AnugerahNYA.
4. Dalam MujizatNYA.
5. Dalam KesabaranNYA.
6. Dalam HikmatNYA.

Mengalami kehidupan yg tdk terbatas.
1. Jika kita sadari siapa diri kita, dipemandangan Tuhan.
2. Jika kita tdk menghakimi diri kita dan menghakimi org lain, utk setiap persoalan hidup.
3. Jika kita hidup dgn hati yg penuh kemurahan.
4. Jika kita dgn senang hati mengerjakan tugas Kerajaan Allah kita.
5. Jika kita merubah sunggut sunggut kita mjd ucapan syukur.

Yg dpt membatasi Allah kita:
1. Kebodohan kita.
2. Kekuatiran kita.
3. Karakter buruk kita.
4. Keacuhan kita.





sumber: http://www.facebook.com/psgilbertlumoindong?ref=stream

KECURANGAN & KEBOHONGAN

Suatu kebahagiaan bagi kita bila keberadaan kita dalam masyarakat dapat diterima dan dapat diandalkan. Kita akan melakukan banyak hal yang dapat bermafaat bagi sesama kita oleh karena kita berlaku ADIL dan JUJUR.

Keberadaan kita yang berpengang kepada Ajaran Kasih TUHAN akan membimbing kita untuk senantaisa berlaku SETIA & TULUS dalam pelayanan Kasih TUHAN di lingkungan keluarga, terhadap sesama kita dan di lingkungan gereja.

Dalam kehidupan ini, kita mungkin pernah diperhadapkan pada suatu keadaan yang memaksa kita untuk berlaku curang dan melakukan suatu kebohongan yang kita sendiri tidak menghendakinya sama sekali. Namun ada pula keadaan dimana kita selalu melakukan KECURANGAN & KEBOHONGAN terhadap sesama, oleh karena keinginan kita sendiri atas berbagai kepentingan pribadi kita yang hanya menguntungkan diri kita sendiri.

Keterpaksaan dalam melakukan sesuatu hal yang tidak kita inginkan dan terlebih yang disebabkan karena kepentingan pribadi yang hanya mementingkan diri kita sendiri tersebut tidaklah sesuai dengan ajaran KASIH TUHAN. Keterpaksaan maupun keinginan kita sendiri dalam melakukan KECURANGAN dan KEBOHONGAN terhadap sesuatu hal akan membuat kita terjerumus dalam hal DOSA.

Meskipun kita senantiasa BERDOA memuji dan memuliakan nama TUHAN dalam hidup ini, tetapi perilaku hidup kita masih cenderung untuk berlaku CURANG & melakukan KEBOHONGAN dalam hidup kita maka SIA-SIALAH DOA & PERMOHONAN kita yang kita panjatkan kehadirat TUHAN.

Tiada satupun masnusia yang luput dari hal dosa, namun bila kita senantiasa berpegang taguh dalam setiap ajaran TUHAN untuk berperilaku ADIL & JUJUR dalam hidup ini, maka kita akan mampu menanggapi berbagai tantangan dalam hidup ini untuk tidak melakukan suatu KECURANGAN & melakukan KEBOHONGAN terhadap sesama, terlebih kepada TUHAN kita YESUS KRISTUS.

Sungguh INDAH bila kita hidup dalam KESEDERHANAAN, dan senantiasa mengucap SYUKUR atas kebesaran KASIH TUHAN dalam hidup kita lewat berkat & karunia yang diberikan-NYA. Kita akan meresa berkecukupan dengan berkat & karunia dari TUHAN dalam hidup kita dan tidak mengingikan sesuatu yang melebihi kemampuan kita apalagi memperkaya diri dengan melakukan KECURANGAN & KEBOHONGAN dalam hidup ini.

Dua hal aku mohon kepada-Mu, jangan itu Kautolak sebelum aku mati, yakni: Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu?


sumber: http://www.facebook.com/pages/Bejana-kemuliaan/492591964104594?ref=stream

Thursday 22 November 2012

"PENDERITAAN YANG MENUMBUHKAN"

Bacaan Alkitab : Yakobus 1:2.

"Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan" (Yakobus 1:2).

Apa yang biasa Anda lakukan ketika penderitaan melanda hidup Anda? Mencari tahu penyebab mengapa Anda mengalami penderitaan tersebut atau justru mengambil sikap seperti Tuhan Yesus, yang tetap menjalani penderitaan-Nya dengan ketaatan penuh kepada Allah Bapa?

Pengarang James Stalker menulis dalam sebuah bukunya, "Penderitaan tidak selalu menyucikan. Penderitaan dapat membuat watak menjadi buruk dan egois. Namun, ada banyak pula keberhasilan yang timbul dari pencobaan. Ada banyak kamar orang sakit yang merupakan suatu kehormatan untuk dikunjungi."

Suatu ketika J. Oswald Sanders pernah bercerita tentang kunjungannya ke tempat semacam itu di Australia, tempat dimana Nona Higgens tinggal. Dalam keadaan sakit terus-menerus, Nona Higgens tidak pernah meninggalkan kamarnya selama lebih dari 40 tahun. Kedua tangan dan kakinya telah diamputasi untuk menahan penyebaran penyakitnya ke seluruh tubuhnya.

Setelah memutuskan untuk hidup secara kreatif, ia menamai pondok tempat tinggalnya dengan nama "Pondok Harapan Sukacita". Di pondok inilah ia menyerahkan dirinya dalam doa kepada Tuhan dan aktif pelayanan rohani. Dengan pena yang diikatkan pada ujung lengannya yang buntung, ia berkirim surat ke seluruh dunia selama bertahun-tahun dan membimbing ratusan orang kepada Kristus.

Penderitaan yang dialami Nona Higgens tidaklah membuatnya patah semangat dan menjadikan dirinya sebagai orang yang tidak berguna, justru sebaliknya, penderitaannya justru mendorongnya untuk menjadi lebih kreatif di dalam hidup dan pelayanannya.

Jadi, jika saat ini Anda untuk hidup lebih kreatif, "Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan" (Yakobus 1:2). Sebutlah pergumulan-pergumulan dan derita hati Anda dengan sebutan "derita yang menumbuhkan" dengan penekanan pada kata menumbuhkan!

Bila kita memuji Allah dalam ujian hidup kita, beban kita akan berubah menjadi berkat.

Link : http://yesmaya.blogspot.com/2012/11/penderitaan-yang-menumbuhkan.html

Wednesday 21 November 2012

RENUNGAN UNTUK SUAMI ISTRI

Ada permintaan dari pasanganmu yang mungkin belum pernah terucap.

1. Jangan lupa, ingatlah dari awal kita bersatu karna kita saling menyukai dan mencintai.

2. Aku selalu ingin melakukan sesuatu untukmu, maka hargailah usahaku apapun yg telah kulakukan walau kecil sekalipun.

3. Cobalah selalu dan selalu mengerti walau untuk berjuta2 sekalipun semua cara dan sifatku.

4. Jangan marahi aku di depan orang banyak dan jangan pernah bandingkan aku dng org lain.

5. Ketika kau sedang tidak bersamaku, ingatlah aku, hubungilah aku, tanyakan apa yg aku lakukan dan bagaimana kondisiku.

6. Jangan ada kata bosan, ajaklah aku dlm acara atau kegiatan yg melibatkanmu.
Kenalkanlah aku sebagai istri atau suamimu, karna aku ingin teman2mu juga mengenal aku.

7. Kian hari kian berlalu, maka jangan selalu kau ungkit hal yg lalu.





sumber: http://www.facebook.com/pages/Bejana-kemuliaan/492591964104594?ref=stream

"PERTOLONGAN YANG TAK TERDUGA"

Renungan : "PERTOLONGAN YANG TAK TERDUGA"

Bacaan Alkitab :Yosua 2:1-24

“Tetapi perempuan itu telah membawa dan menyembunyikan kedua orang itu” (Yosua 2:4).

Pada tahun 1803, Thomas Jefferson memerintahkan Lewis and Clark untuk memimpin suatu ekspedisi melintasi bagian Amerika yang belum terjelajahi sampai ke Pantai Pasifik. Ekspedisi ini dinamai Corps of Discovery (Satuan Penemuan) sesuai dengan namanya. Ekspedisi itu mendata 300 spesies baru, mengidentifikasi hampir 50 suku Indian, dan menjelajahi medan yang belum pernah disaksikan orang Eropa sebelumnya.

Dalam perjalanan, mereka bergabung dengan seorang pedagang bulu dari Perancis dan istrinya, Sacajawea. Mereka segera menyadari bahwa sang istri berperan sangat penting sebagai pemandu dan penerjemah.

Dalam perjalanan itu, Sacajawea bertemu dengan keluarganya. Kakak laki-lakinya telah menjadi seorang kepala suku, dan ia membantu mereka mendapatkan kuda dan peta daerah Barat yang belum tergambar. Tanpa bantuan tak terduga dari Sacajawea dan saudaranya, ekspedisi itu belum tentu berhasil.

Alkitab menceritakan sebuah ekspedisi yang bisa mendapat pertolongan yang tak terduga. Orang-orang Israel mengirimkan mata-mata memasuki Yerikho, sebuah kota yang berada di tanah yang dijanjikan kepada mereka. Disana, mata-mata Israel tinggal di rumah Rahab, seorang perempuan sundal. Wanita itu setuju untuk menjamin keluar mereka asalkan ia dan keluarganya dilindungi saat kota tersebut diruntuhkan. Para mata-mata ini setuju dengan syarat yang diajukan Rahab.

Singkat cerita, mata-mata Israel berhasil lolos dari Yerikho dan kembali kepada Yosua. Mereka pun menceritakan segala sesuatu yang mereka alami disana kepada Yosua. Saat tiba penghancuran Yerikho, kedua pengintai ini pun menyelamatkan Rahab beserta orang-orang yang ada di dalam rumahnya tepat seperti yang mereka janjikan. Yosua dan bangsa Israel pada akhirnya berhasil memperoleh kemenangan besar seperti yang Allah janjikan kepadanya.

Dari kisah diatas, kita dapat melihat bagaimana Allah memakai Rahab sebagai sumber bantuan untuk menggenapi janji-Nya kepada Yosua dan bangsa Israel. Sebuah pertolongan yang yang manusia se-pintar apapun belum tentu bisa merancangkannya.

Apakah saat ini Anda sedang mengalami suatu tantangan? Ingatlah, Allah dapat memberikan pertolongan dari sumber-sumber yang tak terduga.

Allah yang kita sembah adalah Allah yang penuh kuasa. Dia dapat membuka jalan bagi setiap persoalan kita walaupun sepertinya semua jalan itu telah tertutup.





sumber: http://yesmaya.blogspot.com/2012/11/pertolongan-yang-tak-terduga.html

BUDAYA MENIRU

Keluaran 23:20-33
Nats: "Janganlah engkau sujud..., dan janganlah engkau meniru perbuatan mereka..." (Keluaran 23:24)

BUDAYA MENIRU

Para pemuda di gereja kami antusias membicarakan teknologi handphone yang maju demikian pesat. Jika salah satunya punya handphone terbaru dengan fitur yang lebih canggih, yang lain akan tertarik dan berkeinginan membelinya juga. Mental menginginkan dan meniru kepemilikan dan perilaku orang lain memang tertanam dalam diri manusia, sejak dulu.

Tuhan melihat kecenderungan manusia dalam meniru hal-hal yang ada dan terjadi di sekitarnya. Dalam perjalanan Bangsa Israel dari tanah perbudakan menuju tanah perjanjian, Tuhan memberikan peraturan-peraturan untuk mereka taati. Di antaranya, peraturan agar mereka tidak meniru perbuatan-perbuatan bangsa-bangsa lain--tidak boleh sujud menyembah dan beribadah kepada allah bangsa-bangsa yang tinggal di sana (ayat 24). Perbuatan mereka--orang Amori, orang Het, orang Feris, orang Kanaan, orang Hewi dan orang Yebus--jelas-jelas tidak berkenan di hati Tuhan dan karena itu mereka akan dilenyapkan (ayat 23). Sangat bodohlah orang yang coba-coba mengikuti jejak mereka. Lalu apa yang berkenan kepada Tuhan? Bangsa Israel diberitahu dengan jelas: mereka harus beribadah kepada Tuhan!

Meniru bisa merupakan sesuatu yang baik, tetapi apa yang ditiru, itu yang mesti diwaspadai. Sebagai pengikut Kristus, kita diminta meniru teladan-Nya (1 Korintus 11:1). Firman Tuhan harus selalu dijadikan patokan (ayat 21-22), guna mengevaluasi apakah perbuatan, kebiasaan, gaya hidup, adat istiadat, dan berbagai hal lain di sekitar kita layak ditiru atau tidak. Pikirkanlah beberapa praktik hidup yang kita adopsi selama ini. Adakah yang harus kita ubah karena tidak sesuai dengan firman Tuhan?

HATI-HATI DENGAN APA YANG ANDA TIRU. UJILAH SEGALA HAL DENGAN FIRMAN TUHAN LEBIH DULU.





sumber: http://www.facebook.com/pages/Bejana-kemuliaan/492591964104594?ref=stream

"KITA TIDAK TAHU...."

Seseorang menulis surat kepada Editor sebuah surat kabar dan mengeluhkan kepada para pembaca bahwa dia merasa sia-sia pergi ke gereja setiap minggu. 

Tulisnya, "saya sudah pergi ke gereja selama 30 tahun dan selama itu saya telah mendengar 3000 khotbah. Tapi selama hidup, saya tidak bisa mengingat satu khotbah pun. Jadi saya rasa saya telah memboroskan begitu banyak waktu, 
demikian pun para pastor itu telah memboroskan waktu mereka dengan khotbah-khotbah itu."

Surat itu menimbulkan perdebatan yang hebat dalam kolom pembaca. Perdebatan itu berlangsung berminggu-minggu sampai akhirnya ada seseorang yang menulis demikian:

"Saya sudah menikah selama 30 tahun. Selama ini istri saya telah memasak 32.000 jenis masakan. Selama hidup saya tidak bisa mengingat satu pun jenis masakan itu yang dilakukan istri saya.

Tapi saya tahu bahwa masakan-masakan itu telah memberi saya kekuatan yang saya perlukan untuk bekerja.
Seandainya istri saya tidak memberikan makanan itu kepada saya, maka saya sudah lama meninggal."

Sejak itu tak ada lagi komentar tentang khotbah.


via: http://www.facebook.com/pages/Bejana-kemuliaan/492591964104594?ref=stream

Tuesday 20 November 2012

"Menerima apa adanya"


Suatu hari ada seorang pemuda miskin tapi memiliki hati yang sangat bijaksana dan baik hati suatu hari Si_pemuda in bertemu dengan seorang gadis yang cantik dan kaya raya tapi sayang Si_gadis ini tidak bisa melihat (b
uta) walaupun Si_gadis in kaya raya dan cantik tetapi tidak ada satu pun keluarganya memperhatikan gadis ini akhirnya Si_gadis bertemu dengan pemuda yang bijaksana dan baik hati tapi miskin singkat kata mereka berpacaran suatu hari Si_gadis memiliki cita2 jika suatu hari nanti dia dapat melihat ia akan langsung menikah dangan pemuda yang miskin itu tadi itu adalah cita2 pertama dalam hidup Si_gadis....

Singkat cerita ada orang yang memdonorkan matanya utk Si_gadis dan orang yang pertama dia lihat adalah pemuda perhatian baik hati dan yang telah setia menemaninya selama Si_gadis ini buta dan akhirnya pemuda tadi menanyakan apakah setelah kamu melihat dunia ini kamu masih siap menikah dengan aku.... Betapa terk
ejutnya Si_gadis itu ketika ia melihat ternyata pemuda yang di cintainya selama ini ternyata Buta...

Tanpa berfikir panjang Si_gadis memutuskan hubungan cintanya dengan pemuda itu dan dengan ucapan syukur pemuda itu pulang kerumah dengan air mata yang menetes di pipinya dan sesampainya di rumah pemuda ini menuliskan surat di selembar kertas dengan kata2 singkat ''Tolong jaga baik2 mataku''....

Pernahkah kita menyadari Allah setia menanti kita sampai kapan kita dapat melihat rencana Tuhan yang begitu indah dalam hidup kita dan ketika kita dapat melihat rencana Tuhan ternyata kita kecewa kepada Tuhan karena rencana Tuhan tak sesuai dengan rencana kita dan kita meninggalkan Tuhan dan pernah kah kita menyadari bahwa Tuhan Yesus tidak hanya memberikan matanya untuk kita tapi Tuhan Yesus telah memberikan nyawanya untuk kita karena itu mengucap syukurlah dalam Tuhan Yesus.~

 via http://www.facebook.com/pages/Bejana-kemuliaan/492591964104594?ref=stream

LEBIH BAHAGIA

Sejumlah studi telah menunjukkan bahwa orang yang beragama cenderung lebih berbahagia. Studi teranyar menunjukkan bahwa sebenarnya bukan agama yang mendatangkan kebahagiaan, melainkan kegiatan beribadah di tempat-tempat ibadah.

Sejumlah peneliti dari University of Wisconsin dan Harvard University yakin bahwa mereka telah menemukan jawaban mengapa orang yang rajin datang ke rumah ibadah, dalam hal

ini ke gereja, terlihat LEBIH BAHAGIA.

"Hasil risetnya sangat menarik, bahkan jika dibandingkan antara orang yang jumlah temannya sama, orang yang RAJIN KE-GEREJA dan berteman di sana merasa lebih puas dengan hidupnya," kata Dr Chaeyoon Lim, asisten profesor sosiologi dari University of Wisconsin, ketua peneliti.

"Ia menduga, orang-orang tersebut lebih berbahagia karena mereka secara rutin bertemu dengan banyak teman dan berpartisipasi pada kegiatan religius yang berarti untuk dirinya," kata Lim.

Dalam risetnya, Lim dan timnya melakukan survei terhadap 3.000 orang dewasa di Amerika pada tahun 2006, kemudian diulang kembali tahun 2007 untuk diwawancarai mengenai ikatan religius, aktivitas sosial, dan kepercayaan. Hasil survei menunjukkan, 28 persen yang rutin ke gereja setiap minggu merasa sangat puas dengan hidupnya. Sementara orang yang jarang ke gereja hanya 19 persen yang memiliki tingkat kepuasan setara.

Seorang yang memiliki kebahagiaan dan kepuasan yang tinggi berart memiliki kondisi emosi yang positif dan stabil. Hal tersebut berdampak pada tingkat kesehatan, kekuatan dan daya tahan tubuhnya yang juga meningkat. Karena Alkitab berkata bahwa sukacita yang dari Tuhan adalah kekuatan kita.

Sungguh luar biasa.
Jika kehidupan ibadah kita dapat meningkatkan kesehatan tubuh dan jiwa kita, bagaimana dampaknya terhadap manusia roh kita?
Karena ibadah itu sendiri adalah kegiatan rohani, pasti dampaknya secara rohani jauh lebih dahsyat.

Mungkin kita tidak akan tau seperti apa dampaknya, biarlah itu menjadi surprise yang Tuhan siapkan untuk kita di-sorga nanti.
Bagian kita saat ini adalah terus bergiat dalam beribadah dan melayani Tuhan dengan lebih sungguh-siungguh lagi, karena kita tahu upahnya tesedia dengan pasti.

1 Timotius 4 : 6 - 8
LATIHLAH DIRIMU BERIBADAH.
Latihan badani terbatas gunanya, tetapi IBADAH itu berguna dalam SEGALA HAL, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk HIDUP YANG AKAN DATANG. Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya.

Mari dengan sukacita dan sikap roh yang berbeda, kita menyambut Ibadah Raya Minggu kita esok hari. Tuhan memberkati.


via http://www.facebook.com/pages/Bejana-kemuliaan/492591964104594?ref=stream

Saran-saran untuk perTUMBUHan Rohani:


T : Tiap-tiap hari hendaknya Saudara
kehadirat Tuhan di dalam Doa (Yohanes
15:7)

U : Usahakanlah membaca Alkitab setiap
hari. Saudara dapat memulainya dari Injil
Yohanes (Kisah 17:11)

M : Mintalah kepada Tuhan supaya Saudara
dapat menaati apa yang Saudara baca dari
Alkitab (Yohanes 14:21)

B : Biasakan diri untuk bersaksi tentang
Kristus kepada orang lain (Matius 4:19,
Yohanes 15:8)

U : Usahakan untuk mempercayakan setiap
kehidupan Saudara kepada Tuhan, dengan
demikian, maka Saudara dapat mengalami
kehidupan yang penuh kelimpahan hari
lepas hari (1 Petrus 5:7)

H : Hendaklah Saudara membiarkan Roh
Kudus menguasai hidup dan kesaksian
Saudara sehari-hari.

Semoga bermanfaat bagi kita semua. Tuhan
Yesus senantiasa menyertai kita semua..

#1 SHARE = 1 KEBAIKAN
via http://www.facebook.com/pages/Indah-Bersama-Yesus/155828981093920?ref=stream

Monday 19 November 2012

KASIH ALLAH

Mengenal sosok pribadi seseorang kemudian mencintainya merupakan cikal bakal sebuah hubungan kasih antar dua insan yang saling mencinta.

Semakin dekat & memahami satu dengan yang lainnya membuat hidup terasa penuh warna. Tak ingin jauh & tak ingin lepas satu dengan yang lainnya.


Kisah cinta manusia yang sedemikian indahnya bila kita kaitkan dengan hubungan kita dengan ALLAH maka tidaklah begitu indah. Karena cinta kita kepada ALLLAH belumlah sedalam seperti cinta kita kepada sesama.

Belajarlah mencintai Allah setulus hatimu seperti kita mencintai sesama kita & tinggallah didalam kasih-Nya maka hubungan antara kita & Allah akan terjalin erat seperti yang telah tertulis oleh firman.

" Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya." (Yoh 15:10)


via: http://www.facebook.com/pages/Bejana-kemuliaan/492591964104594?ref=stream

Sunday 18 November 2012

William Colgate ( kisah nyata kesuksesan seorang yg mengikuti prinsip2 Firman Tuhan )

Colgate adalah nama sebuah perusahaan. Jika mendengar nama itu, kebanyakan orang Amerika pasti akan langsung berpikir tentang pasta gigi. Tetapi, jika me
reka tahu sejarah orang dibalik nama itu, mereka ,mungkin akan berpikir tentang Kristus, dan jejak yang dijalani Colgate bersama-Nya.


William Colgate lahir pada tanggal 25 januari 1783 di kota Kent, Inggris. Ayahnya
, Robert adalah seorang petani yang dikenal sebagai intelektual yang berani dan memiliki pemikiran politik yang tajam.

Pada suatu hari, karena mendukung kemerdekaan negara koloni Inggris, Robert mendapat ancaman dari pihak penguasa. Namun, Tuhan campur tangan dengan mengirim seorang di tengah malam buta untuk memperingati keluarga Colgate. Dengan segera mereka terbang meninggalkan negara Inggris. Pembawa pesan itu mengatakan, jika saja mereka tetap di Inggris kemungkinan besar pasti dihukum penjara atau bahkan dihukum mati. Tapi apa yang buruk menurut dunia, Tuhan mengubahnya menjadi sebuah kebaikan.

Pelayaran
Keluarga Colgate naik kapal pada Maret 1798 dan berlayar menuju Amerika. Mereka menetap di sebuah perkebunan di Hartford Co., Kota Maryland.

Disana Ayah William bekerja sama dengan Ralph Maher untuk memulai usaha pembuatan sabun dan lilin.

William membantu kedua orang itu dan belajar dengan cepat. Tetapi, kenyataan berkata lain. Meski sudah bekerja keras, kerja sama itu gagal di tengah jalan. Robert Colgate kembali ke perkebunan dan William memutuskan untuk memulai usahanya sendiri. Setahun kemudian ia kekurangan modal, dan William Colgate harus menutup usahanya.

Meski gagal dua kali, William tidak menyerah. Ia mendapatkan pelajaran berharga. Ia percaya, Tuhan akan mengarahkan langkah Anda, Jika Anda mau mencariNya dan menyerahkan bisnis Anda kedalam rencanaNya, meski ada kegagalan.

Seorang teman Kristiani yang bekerja di sebuah kanal kapal menasihati Colgate, "Berikan hatimu bagi Kristus. Berilah kepada Kristus apa yang menjadi milik Nya. Buatlah sabun dengan jujur. Berikan persembahanmu dengan jujur...dan seseorang akan menjadi pembuat sabun ternama di New York. Orang itu mungkin saja kamu."

Saat William mempelajari Alkitab, ia begitu tertarik dengan ayat dalam Kejadian 28:20-22, "Lalu bernazarlah Yakub: "Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai, sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka Tuhan akan menjadi Allahku. Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepadaMu."

Pada tahun 1804, Colgate dipekerjakan oleh sebuah perusahaan pembuat sabun sebagai pegawai magang. Pengamatan Colgate sangat tajam dan teliti. Dia terus memegang perintah Tuhan dalam Amsal, Yaitu memperhatikan perintah, meski perintah itu datang dari mereka yang gagal (Ams 24:30-32).

Colgate percaya bahwa perusahaan itu telah salah kelola, dan ternyata ia benar. Perusahaan itu akhirnya tutup pada tahun 1806, tapi reputasi dan ambisi Colgate memampukannya untuk menghubungi pada penyalur di kota lain. Ia memulai merintis usahanya kembali.

Dan mujizat terjadi. William Colgate dan perusahaannya itu sudah berhasil sejak awal. Dalam 6 bulan perusahaan itu sudah berhasil membuat produk-produk baru dengan bahan kanji. Segera, perusahaan itu mampu memproduksi sabun tangan, sabun toilet, dan sabun cukur.

Tidak Lalai
Meski Colgate sangat sibuk dalam pengembangan usaha, ia tidak mengabaikan waktu-waktu pribadinya dengan Tuhan. Kesuksesan Colgate dicapai karena ia mengikuti prinsip-prinsip Alkitab.

Seperti Yakub yang berjanji untuk memberi persembahan sulung kepada Tuhan, maka Colgate juga membuat janji yang sama. Sepuluh persen dari keuntungan Colgate dengan setia diberikan kepada Tuhan.

Tidak lama, Colgate segera menjadi salah satu pengusaha ternama di New York. Bisnis itu bukanlah satu-satunya yang bertumbuh dan berhasil. Colgate menikahi Mary Gilbert pada tahun 1811, dan bersamanya terlahir 11 anak. Pernikahannya dengan Mary disebut orang sebagai "Persekutuan yang indah dengan seorang yang menyenangkan."

Colgate bahkan menamai anaknya berdasarkan nama Alkitab. Ini menggambarkan cara pandang Alkitab dalam setiap aspek hidup mereka. Keluarga ini setia beribadah dan membaca Alkitab bersama.

Colgate sangat aktif dalam bermacam kegiatan sosial yang diadakan di gerejanya. Dia juga meyumbangkan banyak dana untuk lembaga pendidikan, termasuk Madison College, Hamilton, New York.

Karena kemurahan hatinya, sekolah itu kini berganti nama menjadi Colgate university. Dia juga adalah pendukung aktif kegiatan misionaris. Pada tahun 1816, Colgate memegang peranan penting dalam mengelola American Bible Society dan American and Foreign Bible Society. Dia juga melayani sebagai pengurus American Tract Society.

Selagi bisnisnya terus berkembang dan diberkati Tuhan, dia memerintahkan akuntannya untuk MENINGKATKAN jumlah persembahannya, dari 20 persen menjadi 30 persen. Ketika dia terus berkomitmen untuk memberi, perusahaannya menjadi semakin diberkati Tuhan.

Saat ini, Colgate Palmolive adalah salah satu perusahaan tertua di Amerika dan dinobatkan oleh majalah Fortune sebagai salah satu dari 500 perusahaan paling sukses di Amerika. Angka penjualan revenue-nya mencapai US$ 9 miliar dan cabangnya telah berada di 221 negara di seluruh dunia.

Produknya telah berkembang memenuhi kebutuhan perorangan, pabrik sampai hewan peliharaan. Merk-nya telah dikenal di seluruh dunia seperti Colgate, Palmolive, Speed-Stick, Fab, Murphy, Ajax, dan Irish Spring.

Keberhasilan Colgate Palmolive adalah sebuah kesaksian tentang apa yang Tuhan sanggup kerjakan bagi mereka yang setia mengejar mimpinya dan berkomitmen untuk mengenal Tuhan, Pribadi yang sanggup memenuhi mimpi-mimpinya.

✔ Like ✔ Comment ✔ Share ✔ Jesus bless you ♥





via http://www.facebook.com/SAHABAT.DOA.YESUS?ref=stream

Thursday 8 November 2012

=== LEBIH UTAMA KASIH ===

Pada suatu hari ada seorang Ibu yang baru pulang dari pasar melihat ada 3 orang berjanggut di halaman rumahnya. Ketiga pria itu terlihat letih dan lapar. Ibu itu mengajak mereka masuk untuk makan, tapi mereka bertanya, “apakah suamimu sudah pulang ?” “Belum” jawab Ibu itu.

“Kalau begitu kami tidak bsa masuk.” Ketika suaminya pulang, Ibu itu menceritakan tentang ketiga orang tersebut, dan suaminya mnyuruhnya mengajak ketiga orang itu untuk masuk. Ketika ia menyuruh mereka masuk, salah seorang berjanggut itu berkata: “Yang itu bernama Kekayaan, yang itu Kesuksesan dan saya bernama Kasih. Kalian harus memilih salah satu dari kami untuk masuk ke dalam rumahmu, kami tidak bisa masuk bersama-sama.”

Ibu itu masuk ke dalam dan menceritakan apa yang dikatakan orang itu, suaminya berkata: “suruh Kekayaan masuk saja, saya ingin rumah ini penuh dengan harta Kekayaan.” Tapi Ibu itu berkata: “lebih baik Kesuksesan, biar semua pekerjaan kita selalu penuh dengan Kesuksesan dan keberhasilan.”

Anak-anak mereka berkata: “lebih baik Kasih saja, biar rumah ini selalu penuh dengan Cinta dan Kasih, tidak ada lagi pertengkaran antara papa dan mama” Akhirnya semua setuju untuk mengajak “Kasih” masuk, Ibu itu kembali ke depan dan berkata, “yang bernama “Kasih” silahkan masuk.”

Ketika orang yang bernama Kasih berjalan masuk, kedua orang yang lain mengikutinya. Si Ibu heran dan berkata, “kami hanya mengundang Kasih, kenapa kalian ikut juga?” Orang itu berkata, “Kalau Ibu memilih Kekayaan atau Kesuksesan, kami hanya bisa berjalan sendiri-sendiri. Tapi karena Ibu memilih KASIH, kami berdua akan selalu mengikutinya kemanapun dia berjalan. Sebenarnya kami berdua ini buta, hanya KASIH yg bisa melihat dan menuntun kami kemanapun dan kapanpun juga”.

Mari kita jalani hidup ini dengan Kasih dan selalu bersyukur kita masih berada diantara orang-orang yg mencintai dan mengasihi kita.

TUHAN YESUS MEMBERKATI


via: http://www.facebook.com/pages/Bejana-kemuliaan/492591964104594?ref=stream

Wednesday 7 November 2012

Tuhan ada video kehidupan kita :)

Suatu hari seorang pelukis terkenal sedang menyelesaikan lukisan terbaiknya yang rencananya akan dipamerkan pada saat pernikahan Putri Diana. Ketika menyelesaikan lukisannya ia sangat senang dan terus memandangi lukisan yang berukuran 2x8 m. Sambil memandangi, ia berjalan mundur dan ketika berjalan mundur ia tidak melihat ke belakang. Ia terus berjalan mundur dan di belakangnya adalah ujung dari gedung tersebut yang tinggi sekali dan tinggal satu langkah lagi dia bisa mengakhiri hidupnya.

Seseorang diruangan itu melihat kejadian tersebut dan bermaksud untuk berteriak memperingatkan sang pelukis, tapi tidak jadi karena dia khawatir sang pelukis malah bisa jatuh ketika kaget mendengar teriakannya. Kemudian orang yang melihat pelukis tersebut mengambil kuas dan cat yang ada di depan lukisan lalu mencoret-coret lukisan itu sampai rusak.

Tentu saja sang pelukis sangat marah dan berjalan maju hendak memukul orang tersebut. Tetapi beberapa orang lain 
yang ada disitu menghadang dan memperlihatkan posisi pelukis tadi yang nyaris jatuh. Sehingga dia sadar dan malah berterima kasih karena telah menyelamatkan nyawa-nya.

Seringkali kita juga bersikap seperti itu dalam hidup ini.
Kita telah melukiskan masa depan kita dengan sangat bagus dan memimpikan bahwa suatu hari nanti mimpi indah yang kita idamkan itu menjadi kenyataan.
Tetapi rencana itu ternyata tidak bisa terlaksana, karena Tuhan menginterupsi mimpi kita dan menggagalkannya. Hal tersebut membuat kita marah kepada Tuhan karena DIA menghancurkan “lukisan masa depan” yang sudah kita buat itu.

Pada kenyataannya DIA tahu kita sedang melakukan sesuatu yang salah dan beresiko tinggi. DIA tidak mau kita berada dalam posisi yang berbahaya, karena itu DIA dengan terpaksa “merusaknya”, hanya agar kita melihat maksudNYA.
Satu hal pasti, serahkan masa depan kita kepada Tuhan, ijinkan DIA yang mempersiapkannya bagi kita... karena yang DIA rancangkan pasti yang terbaik.
Satu hari nanti pasti kita akan bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan karena telah mencegah kita dari hal-hal tertentu yang ternyata buruk bagi kita.

Yeremia 29:11
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Tuhan Yesus Memberkati


via: http://www.facebook.com/pages/Bejana-kemuliaan/492591964104594?ref=stream

= Berkat ditengah badai =

"Tetapi semua orang yang berlindung pada-MU akan bersukacita,
mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka; dan karena Engkau akan bersukaria orang-orang yang mengasihi nama-MU."
(Mazmur 5:12)

Suatu kali seekor burung di ombang-ambing kan kian kemari oleh angin badai, sehingga ia tersapu dari sebuah tempat yg berumput hijau 
& nyaman, dimana biasanya ia tinggal & menikmati ketenangan hidup.

Waktu angin badai datang menerpanya,
ia berusaha sekuat tenaga untuk bisa kembali ke tempat semula,
n a m u n usahanya itu sia² saja, sehingga ia berputus asa,
ia pikir angin badai itu sedang membawanya pada kematian.

T e t a p i , ternyata angin badai itu membawanya ke suatu tempat yg begitu cerah, padang rumput yg hijau & hutan yg luas, sehingga ia menjadi ter-kagum² dibuatnya, karena tempat yg baru ini jauuuhhh lebih baik daripada yg semula.

Pesan Moral,
Acapkali kitapun bersikap seperti burung itu,
banyak kali kita menentang & melawan apa yg menjadi kehendak TUHAN di dalam kehidupan kita.

Ketika di bawa melewati lembah kekelaman, kita mengira bahwa segalanya sudah berakhir & tidak ada harapan lagi.

Sampai pada akhirnya kita baru melek & mengerti, bahwa ternyata angin badai itu 'sengaja' dipakai TUHAN untuk membawa kita ke tempat yg lebih baik lagi.

Orang benar tidak akan ditimpa oleh bencana apa pun,
tetapi orang fasik akan senantiasa celaka. (Amsal 12:21)

Kalo saat ini kita sedang di terbangkan badai ke tempat yg tidak mengenakkan, percayalah akan Kasih & Pemeliharaan TUHAN,
DIA akan membuat segala sesuatunya indah pada waktuNYA,
karna perubahan yg TUHAN kerjakan se-mata² untuk mendatangkan kebaikan.
I BELIEVE HIM !!!

"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." (Roma 8:28)

Yang percaya katakan: "AMIN"





via: http://www.facebook.com/SAHABAT.DOA.YESUS?ref=stream

T E N A N G

Tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu. (Yesaya 30:15)

Sebagian besar masalah yang kita alami dalam hidup ini sebenarnya dapat diatasi dengan lebih mudah seandainya kita mampu
 bersikap tenang. Masalahnya, bersikap tenang ketika masalah datang bukanlah hal yang mudah. Kita lebih mudah untuk terjebak dengan rasa panik yang kemudian mengendalikan kehidupan kita. Akhirnya, bukan keputusan bijak yang kita ambil, justru sebaliknya, kita mengambil keputusan-keputusan yang tidak tepat.

Terlihat seorang pria sedang mencari arlojinya yang hilang di tumpukan jerami. Ia mencari ke sana ke mari, namun tak juga ditemukan. Setelah sekian lama pencariannya tak membuahkan hasil, ia makin panik, frustasi dan mengomel terus menerus. Sampai akhirnya ia menyerah dan tak mau mencari lagi.

Seorang bijak yang kebetulan melihat kejadian itu mencoba membantu mencarikannya, hanya dengan satu syarat, pria yang sudah panik itu harus diam, tenang dan tak boleh mengeluarkan suara sedikitpun juga. Ketika suasana sudah menjadi sedemikian tenang dan sunyi, secara perlahan terdengarlah bunyi suara arloji yang berdetak dan dengan mudah orang bijak tersebut menemukannya. Sebuah cara penyelesaian yang sangat sederhana: bersikap tenang!

Apa yang dilakukan pria yang panik tersebut juga kerap kita lakukan saat masalah datang menghampiri kita. Panik tak akan pernah menyelesaikan masalah, justru hal itu akan membuat masalah tambah runyam. Daripada panik, bukankah lebih baik kita bersikap tenang dan belajar berdiam di bawah kaki Tuhan. Dengan kita berdiam diri, biasanya pikiran kita akan makin jernih dan hati kita makin peka untuk mendengar suara Tuhan.

Kita mencari jawaban ke sana ke mari, namun tak juga menemukannya. Lupa, bahwa solusi dari kebanyakan persoalan seringkali terletak di ujung lengan baju kita. Solusi yang sebenarnya bisa dengan mudah kita temukan, seandainya kita bisa belajar berdiam dan belajar tenang. Yesaya 30 :15 menulis dengan sangat unik, bahwa berdiam diri dan bersikap tenang justru adalah kekuatan kita.

Apakah hari ini Anda sedang dihadapkan dengan masalah hidup yang rumit? Jangan buru-buru panik! Jadilah tenang dan pertajam kepekaan Anda untuk bisa menangkap petunjuk dari Tuhan untuk persoalan kita. (fr.martinez.mnrd)

Tuhan Yesus memberkati selalu..





via: http://www.facebook.com/SAHABAT.DOA.YESUS?ref=stream

Hati-hati dalam berkata-kata

Ayub 4:1-5:27

Hati-hati dalam berkata-kata

Sahabat yang baik adalah yang setia menemani kita dalam suka dan duka. Maka betapa menyakitkan bila seorang sahabat tidak memberikan dukungan justru ketika kita sedang berbeban berat.

Elifas adalah salah seorang sahabat yang mengunjungi Ayub (4:1). Mulanya ia meres-pons keluh kesah Ayub dengan pujian atas kebaikan dan kearifan Ayub dalam kaitan dengan
 orang-orang yang membutuhkan bantuannya (4:3-4). Namun pujian Elifas berubah menjadi kritik. Bukannya memberi penguatan dan dorongan, Elifas malah menegur Ayub atas keluh kesahnya. Ia juga mengemukakan pandangannya tentang penyebab penderitaan manusia (4:7). Berdasarkan pengalamannya, Elifas telah melihat bahwa orang baik pasti berhasil dan orang jahat pasti menderita. Elifas meyakini bahwa penderitaan Ayub adalah teguran dan didikan Tuhan atas dosa-dosa Ayub (5:17). Karena itu Ayub harus berbahagia mengalami dan memberi respons yang tepat, yaitu bertobat. Dengan demikian Allah akan memberkati dia (5:18-27).

Tempatkanlah diri Anda pada posisi Ayub, yang sedang duduk di tengah abu karena penyakit dan bersedih karena penderitaan. Lalu dengar komentar sahabat yang bukan menguatkan, tetapi malah menghakimi. Pengalaman Ayub memang bisa membuat dia bertumbuh dalam pemahamannya akan Allah, tetapi bukan itu tujuan utama Allah membiarkan Iblis mengganggu dia (Ayb. 1:6-2:10). Maka nasihat Elifas tidak efektif. Perkataan yang ia anggap baik, malah menyakiti hati Ayub.

Dari Elifas, kita harus belajar untuk tidak menghakimi orang lain dalam hubungannya dengan Tuhan, terutama dalam masalah yang sedang mereka hadapi. Kita juga perlu berhati-hati dalam menasihati dan meng-hibur orang yang sedang bermasalah atau berduka, jangan sampai kata-kata kita malah menjadi sembilu tajam yang menam-bah perih di hati. Mintalah hikmat Tuhan sehingga kata-kata yang kita ucapkan jadi berkat yang membangun.

Tuhan Yesus Memberkati

Hasil Ujian Iman


"sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan." (Yakobus 1:3)

Emas adalah perhiasan yang digemari banyak orang terutama kaum wanita. Sekalipun merupakan perhiasan yang berharga tetapi benda tersebut telah mengalami proses permurnian dalam api.

Emas yang murni tidak pernah takut api. Justru panasnya api akan semakin membuktikan kualitas emas tersebut.

Kehidupan kita menggambarkan emas tersebut, sedangkan api melambangkan pencobaan yang hendak menguji dan memurnikan iman kitam

Mengapa iman perlu diuji? Sebab proses pengujian iman akan menghasilkan ketekunan yang menyatakan kemampuan untuk dapat bertahan dalam menghadapi kemalangan, penderitaan atau pun penganiayaan. Menjadikan kuat berani menghadapi kenyataan, sekalipun itu penderitaan. Sehingga mampu menjadikan situasi yang tidak menyenangkan menjadi suatu yang mempermuliakan Allah.

Orang percaya diminta untuk merespon pencobaan-pencobaan yang dihadapi agar menghasilkan iman yg kuat.

Jangan pernah marah, kecewa atau putus asa ketika TUHAN menempatkan Anda dalam berbagai penderitaan. Ia membentuk Anda menjadi orang yang tangguh.

FOKUS KEPADA YESUS LEBIH DARI PADA UJIAN AKAN MENGHASILKAN KEMENANGAN.





via: http://www.facebook.com/pages/Bejana-kemuliaan/492591964104594?ref=stream