Monday 14 January 2013

KELUARGA BERBAHAGIA


Oleh : Pnt Ir. Eddy Leo M.Th. (13 Juni 2004)

1 Tes 4:1-9
4:1 Akhirnya, saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi.
4:2 Kamu tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus.
4:3 Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,
4:4 supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan,
4:5 bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah,
4:6 dan supaya dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini, seperti yang telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepadamu.
4:7 Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.
4:8 Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu.
4:9 Tentang kasih persaudaraan tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah.

UANG tidak menjamin keluarga berbahagia. Demikian juga dengan ROMANTIS (bulan madu). Tiga bulan mengalami madu, madunya habis, tinggal bulan-bulan-an. Kebahagiaan bukan juga SEX, sehingga pria suka mencari ‘mainan baru’ (obat kuat Viagra, rusa, sus kuda liar). Tidak bisa hidup kudus ? KENAPA ? Karena sudah luntur.

Contoh: Boleh tidak bercerai ?
Matius 19:7 – 10
19:7 Kata mereka kepada-Nya: “Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?”
19:8 Kata Yesus kepada mereka: /”Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.*
19:9 /Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah.”*
19:10 Murid-murid itu berkata kepada-Nya: “Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin.”

Di jamannya Yesus, hal ini juga sudah luntur. Awalnya tidak boleh bercerai, tapi karena tegar tengkuk, akhirnya Musa memberikan ijin surat cerai.
Mari kita lihat sejarah.
Tahun 1800-an, orang yang bercerai, dapat membuat kaget masyarakat / komunitas.
Tahun 1900-an menjadi hal yang biasa.
Tahun 2000-an, ada pendeta mau cerai dan re-married; jemaat menyetujui.
Kalau dulu ada orang ciuman, maka kita akan cepat-cepat menutup mata.
Sekarang, malah ingin yang lebih hebat.
Berarti sudah mengalami penurunan.

Bagaimana merebus kodok hidup-hidup ?
Kodok ada di dalam panic berisi air. Kodok berenang di dalam panic. Dengan perlahan, suhu dinaikkan. Kodok masih berenang. Sampai satu ketika, kodok itu mati.
Begitulah cara iblis menghancurkan umat Tuhan dengan metode ‘ merebus kodok’. Iblis memakai media film untuk merusak kaum pria lewat film Baywatch. Pria yang suka menonton film Baywatch akan memiliki imajinasi tentang wanita yang seksi, sensual. Imajinasi ini akan membawa pria untuk ber-onani. Juga melakukan hal-hal yang lainnya. Imajinasi ini harus dihancurkan saat pertama kali masuk, bukan direnungkan.
Ada group di Amerika, namanya quicker (kalau tidak salah). Group ini dikatakan kuno, tidak menonton TV, tidak ada listrik, memakai alat-alat tradisional.

Sewaktu mau melakukan dating / kencan, pria akan meminta ijin dari orang tua. Banyak juga yang dijodohkan oleh orang tuanya. Keluarga-keluarga dari group quicker sukses, tidak ada seorangpun yang bercerai. Ironisnya group yang modern, banyak seminar, training, buku-buku, konselor; mengalami
tingkat perceraian melebihi 50%. Juga banyak juga yang bercerai setelah beberapa bulan menikah. Sehingga makin banyak orang yang ‘kumpul kebo’ / samen leven. Ini menambah kelunturan kekudusan pernikahan.

STANDAR KEKUDUSAN :

I. MENJAUHI PERCABULAN
Semua aktifitas-aktifitas yang dilakukan suami istri yang resmi dilakukan di luar pernikahan adalah DOSA.
Ada 4 pintu yang membuka ke arah dosa: Ciuman, Pelukan, Peting dan Hubungan seksual Di dalam Tuhan cuma ada 2 hubungan: Saudara seiman dan Suami Istri Jaman dulu, banyak orang belajar dari buku-buku stensilan. Seharusnya gereja mengajarkan kebenaran firman Tuhan tentang seks. Salah satu tipuan dari neraka lewat film. Sehabis melakukan hubungan seks di luar nikah, mereka berpelukan di taman. Mereka sangat berbahagia. Padahal sesungguhnya mereka dalam perjalanan ke neraka.

Kejadian
26:8 Setelah beberapa lama ia ada di sana, pada suatu kali menjenguklah Abimelekh, raja orang Filistin itu dari jendela, maka dilihatnya Ishak sedang bercumbu-cumbuan dengan Ribka, isterinya.
26:9 Lalu Abimelekh memanggil Ishak dan berkata: “Sesungguhnya dia isterimu, masakan engkau berkata: Dia saudaraku?” Jawab Ishak kepadanya: “Karena pikirku: Jangan-jangan aku mati karena dia.” Salah satu materi dari pembinaan pria; pernikahan akan menentukan apa yang akan terjadi ? Seperti surga kah atau seperti neraka.

1 Kor 6:15-18 DOSA PERCABULAN
6:15 Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan? Sekali-kali tidak!
6:16 Atau tidak tahukah kamu, bahwa siapa yang mengikatkan dirinya pada perempuan cabul, menjadi satu tubuh dengan dia? Sebab, demikianlah kata nas: “Keduanya akan menjadi satu daging.”
6:17 Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.
6:18 Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.
Merusak hubungan, sehingga kepribadian rusak / tidak utuh.
PETTING : seperti melakukan hubungan seks, tapi masih di luar tubuh.
http://dictionary.reference.com/
pet�ting The act or practice of amorously embracing, kissing, and caressing one’s
partner.

Kejadian
38:9 Tetapi Onan tahu, bahwa bukan ia yang empunya keturunannya nanti, sebab itu setiap kali ia menghampiri isteri kakaknya itu, ia membiarkan maninya terbuang, supaya ia jangan memberi keturunan kepada kakaknya. Pernahkah anda makan tebu ? Makan dari mana ? Bawah ke atas atau atas ke bawah.
Biasanya orang memakan bagian atas lebih dulu, terus ke bawah. Bagian atas, rasanya tawar, ke bawah lebih manis dan lebih manis. Demikian juga anggur, yang manis ada di sebelah dalam.

Muda-mudi yang melakukan hubungan seks sebelum nikah / dosa percabulan. Mereka SUDAH
mengambil bagian yang ‘manis’ (dari bawah). Cepat atau lambat, mereka akan sampai kepada bagian tawar. Tidak heran mengapa angka perceraian begitu tinggi karena pernikahan mereka sudah menjadi tawar.

II. Cara mengambil suami / istri
1 Tes 4:4-5
4:4 supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan,
4:5 bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah,
1 Tes 4:4-5 mempersiapkan masa pranikah dengan baik, tidak pacaran tapi tunangan. Anak Tuhan hanya mengenal tunangan, bukan pacaran. Dasar pacaran yaitu coba-coba. Tunangan yaitu mencari kehendak Allah. Jangan pernah membohongi pendeta yang memberkati pernikahan, bila sudah pernah hubungan seks sampai hamil. Saat menikah sudah bawa ‘tambur’; diikat kencang-kencang agar tidak kelihatan. Pada
saat kelahiran, dikatakan lahir premature, karena waktu nikah sudah hamil 2 bulan.

Daud melakukan dosa seksual dengan Batsyeba, tapi efeknya menurun. Untuk mengatasi efeknya, perlu pengakuan dosa dan pemutusan kutuk dosa. Dalam pembinaan pria sejati, pria perlu membuat pengakuan kepada anak-anaknya bila pria tersebut pernah berbuat dosa. Ini adalah cara untuk mematahkan kutuk dosa yang menurun kepada anak-anaknya (baik laki-laki maupun perempuan).
Anak-anak Tuhan perlu bergaul dengan semua orang, tanpa ada kelompok-kelompok. Karena kita sedang mencari kehendak Tuhan. Pernikahan TIDAK didasarkan oleh nubuatan karena asmara dan aliran Roh Kudus memakai jalur yang sama. Sekiranya menerima nubuatan tentang pernikahan, perlu dikonsultasikan
dengan gembala / nubuatan itu perlu diuji.
Sulit untuk membedakan NU-buat atau KU-buat. *^_^*

III. TIDAK MEMPERDAYA PASANGAN

Memperdaya : mencari keuntungan diri sendiri dengan mengorbankan / merugikan orang lain. Bagi pria, seks itu HANYA bertahan SEKEJAP. Bagi wanit, seks itu bertahan lebih lama, mungkin sehari atau lebih. Dari materi pembinaan pria:

Bila dalam hubungan seks, wanita tidak mengalami kepuasan. Itu sama saja dengan suami sedang memperkosa istri atau berbuat jahat / egois. Kelemahan pria pada matanya. Pria tertarik pada yang dilihat. Pria sering memandang daerah sek-wil-da (sekitar wilayah dada). Jadi para wanita diharapkan untuk
berpakaian yang tidak menggoda pria. Kelemahan wanita pada telinga. Wanita ingin mendengar kata-kata yang romantis.

Contoh:
Pertama, pria berkata kepada wanita dengan kata ‘sayang’. Muka si wanita mulai memerah. Kedua, pria berkata kepada wanita, “saying, kamu manis, cantik’. Tidak lama kemudian, wanita itu pingsan (gubrak..begitu bunyinya *^_^*).
Oleh karena itu, jangan memperdaya orang. Ambillah jalan dengan bertunangan dengan bimbingan dari team pembina pra nikah dan garis moral yang tegas. Garis moral ini ditentukan oleh pria dan wanita yang bertunangan. Misalnya: tidak berciuman sampai menikah.
Bila hidup pra nikahnya kudus, pada hari pernikahan; kemuliaan Tuhan akan turun dengan cara yang luar biasa. Banyak terjadi mukjizat kesembuhan, bertobat dan lain-lainnya. Tuhan suka hadir di acara pernikahan. Lihat mukjizat Yesus pertama kali, terjadi di pesta pernikahan di kota Kana. Perintah Tuhan terhadap dosa seksual, LARI. Kita harus secepatnya menjauh. Tuhan tau kita tidak akan kuat terhadap dosa, maka DIA suruh kita LARI.

1 Tes 4:3
4:3 Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,
Jangan menikah dengan gelar MBA (married by accident).

sumber: http://www.jimpress.net/keluarga-berbahagia/

No comments:

Post a Comment